PUDING BESAR LASPELA — Sejak pandemi Covid-19 merebak di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia, menyebabkan dampak yang luar biasa. Salah satunya ialah proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang kini dilakukan melalui sistem daring (online).
Hal tersebut membuat salah satu tenaga pengajar di SMAN 1 Puding Besar, Akhmad Yudiar merasa jenuh.
“Secara pribadi jenuh. Karena rasanya juga saya rindu bertemu para siswa. Kan kita juga sudah lama tidak berkomunikasi secara langsung dengan para siswa. Jadi rasanya ada yang kurang,” jelasnya Yudiar.
Terhitung sejak 22 Maret 2020 lalu, sesuai anjuran kementrian pendidikan agar proses kegiatan belajar mengajar dilakukan melalui daring, Namun, kata Yudiar, hal ini sangat berdampak bagi kualitas belajar.
“Menurut saya pribadi, pembelajaran daring hanya efektif dari pemberian tugas saja. Jadi kita akan sulit membimbing siswa secara langsung. Selain itu, menuntut siswa untuk paham pelajaran juga sangat sulit,” terangnya.
Namun, menurutnya, sisi positif dari penerapan daring sendiri dapat meningkatkan pengetahuan para guru agar lebih melek teknologi.
“Positifnya, guru jadi tertantang menggunakan teknologi informasi. Selama ini guru ada yang gagap teknologi, sekarang sudah mengenal sejumlah aplikasi yang dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran,” tutur Yudiar.
Dengan adanya kebijakan new normal di sejumlah daerah, diharapkan dunia pendidikan pun dapat dimulai kembali. Meski wajib mengikuti protokol kesehatan.
“Kita tunggu saja, solusi terbaik dari pemerintah. Yang jelas saya berharap dapat kembali ke sekolah dan bertemu kembali dengan siswa,” tutupnya.(mah)