Soleh Bos TI  Lakatambang di Dusun Kelidang Tepus Diamankan Dirkrimsus Polda Babel


Oleh: Nopranda Putra

AIRGEGAS, LASPELA – Insiden tewasnya dua penambang TI akibat tertimbun tanah longsor di dusun Kelidang, desa Tepus, kecamatan Airgegas, kabupaten Bangka Selatan yang terjadi, Jumat, 15 Mei sore menjadi perhatian pihak kepolisian.

Selain membantu evakuasi korban, kepolisian juga melakukan penyelidikan atas insiden tersebut yang menewaskan dua penambang TI yang beraktivitas di kawasan hutan produksi itu diduga tanpa izin.

Informasi yang berhasil dihimpun, Soleh pemilik TI sudah diamankan pihak kepolisian berikut saksi-saksi yang saat itu berada dilokasi kejadian.

Kapolsek Airgegas, IPTU Fajar saat dikonfirmasi mengatakan Polsek sekedar bantu backup lokasi saja.

“Polsek cuma sekedar mengawasi lokasi sama bantu evakuasi,” kata Fajar.

Ia mengatakan untuk pengamanan pemilik TI sudah masuk ranah Polda Babel. “penanganan penegakan hukum diambil alih pihak Polda,” sebutnya.

Sementara itu, Direktur Direktorat Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Babel Kombes Pol Haryo Sugihartono membenarkan bahwa pemilik TI atau bos sudah diamankan Dirkrimsus Polda Babel.

“Jadi pemilik dan koordinator sudah diamankan dan termasuk saksi juga,” kata Haryo kepada Laspela.com Sabtu (16/5).

Kendati demikian, saat ini pihaknya masih tahap bantu evakuasi dan penyelidikan belum masuk ke penyidikan.

“Untuk tersangka belum ditetapkan, kita belum lakukan gelar perkara dan penyidikan. sekarang baru penyelidikan selanjutnya kita akan ambil alih kasus tersebut,” tandasnya.

Dijelaskan dia, tujuh personil dari Krimsus Polda Babel sudah diturunkan untuk membantu evakuasi dan pencarian korban tertimbun tanah longsor.

“Kurang lebih 7 personil dari Dirkrimsus diturunkan yang dipimpin langsung oleh Wadirkrimsus, untuk melakukan evakuasi korban yang tertimbun juga dibantu dibantu Polres Bangka Selatan dan wrga sekitar,” jelasnya.

Dari semalam sudah ditemukan satu dari dua korban tanah longsor TI itu. Satunya masih tahap pencarian. Selain pencarian korban, Dirkrimsus juga melakukan pencarian alat tambang sebagai barang bukti.

“Baru satu orang ditemukan korban, dan tahap evakuasi korban lainnya dan juga pengambilan alat barang bukti yang tertimbun di longsoran tanah itu,” terangnya. (Pra)