NAMANG, LASPELA– Rekonstruksi kejadian perkara pembunuhan di Desa Belilik, Kecamatan Namang, menarik perhatian banyak orang, termasuk salah satunya adalah Kades Belilik, H Muldari, yang tak lain adalah mantan guru ngaji tersangka Tisen.
Muldari bercerita bahwa sebelum kejadian pembunuhan atas nama korban Taupik itu terjadi, ia sempat mendengar kabar bahwa Tisen sedang membuka lahan untuk berkebun Kelapa Sawit, sehingga menurutnya Tisen jarang berada di rumah di waktu pagi hingga sore hari.
Muldari menuturkan bahwa ia cukup sering melihat Tisen bersama teman-temannya berkumpul di rumah Tisen, dan terlihat beberapa orang tersebut sedang menenggak minuman keras.
“Sebelumnya kami sudah tiga kali mengingatkan kepada mereka agar jangan meminum minuman keras karena dapat merugikan orang lain,” tutur H Muldari, Kamis (14/05/2020).
Namun Muldari mengungkapkan bahwa upaya untuk memberikan nasihat baik tersebut tak dianggap oleh Tisen dan teman-temannya, bahkan menurutnya rombongan Tisen kerap membantah nasihat tersebut dengan berdalih bahwa mereka tidak merugikan orang lain.
“Waktu kami menasihati mereka membantah begini, kami tidak merugikan siapa-siapa, dan uang untuk membeli minuman keras tersebut juga merupakan uang kami sendiri, sehingga tidak merugikan orang lain,” terang Muldari.
Terlepas dari fakta bahwaTisen memiliki kebiasaan minum minuman keras, Muldari menjelaskan bahwa ia dan warga sekitar mengenal Tisen sebagai orang yang baik dan tak pernah mencari masalah, sehingga ia dan warga mengaku sempat kaget ketika mengetahui bahwa Tisen menghabisi nyawa korban.
“Dulu saya ini pernah menjadi guru ngaji Tisen, dan saya paham betul situasi dan kondisi Tisen, makanya saya sempat terkejut dan heran kejadiannya bisa seperti ini dan ini diluar kebiasaannya,” sebut Muldari.(*)