Oleh : Dinda Agus Tiantie.
PANGKALPINANG, LASPELA – Penebangan pohon yang dilakukan oleh PLN UIW Bangka bukan hanya mendapat kritikan tajam Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil (Molen), namun juga menjadi kekecewaan bagi Ketua DPRD Kota Pangkalpinang, Abang Hertza.
Menurutnya penebangan ini bukan hanya tidak sesuai dengan ekstetika namun juga sudah sangat irasional.
“Ini sangat Irasional, menebang pohon seenaknya padahal kabel listrik dan pohon masih sangat jauh sekali, saya sebagai ketua DPRD, dan juga pernah membidangi lahirnya Perda terkait penebangan pohon, merasa hal ini kurang tepat,” jelas Hertza saat menghadiri Rapat terkait penebangan pohon, dihadiri oleh Walikota, Sekda dan juga pihak PLN UIW Bangka. Senin (11/5/2020).
Ada hal-hal yang menurutnya tidak masuk akal, hal-hal estetika kota yang dulu semangat untuk menggelutkan Perda ini, bahwa Pangkalpinang dilandasi perlunya ruang terbuka hijau yang cukup dinamis.
” Ini keinginan masyarakat dan melalui DPRD melahirkan perda terkait penebangan pohon, dimana ijin penebangan ini bukan hanya soal sudah dapat ijin, tapi malah seenaknya,” jelasnya.
“Pohon yang ditebang seperti ini, ini namanya bukan mangkas tapi nebas, kita mengalokasikan anggaran untuk mengadakan penghijauan di Pangkalpinang, bagaiamana kami menjelaskan tentang alokasi anggaran ini ke masyarakat apa yang harus kita petanggung jawabkan,” tuturnya.
Menurut Abang pula estetika Kota pun adalah hal yang penting bagi Pangkalpinang, karena Pangkalpinang merupakan jantung Bangka Belitung (Babel).
“Nilai estetika sebuah Kota itu dikedepankan, itu wujud sebuah Kota, tidak bisa tidak, Pangkalpinang apa yang kita bisa jual kalau estetika kota sudah panas, gundul, gersang,” ujarnya.
ia meminta kepada pihak PLN untuk lebih peduli dengan Kota Pangkalpinang, tidak dipungkiri jika listrik pun menjadi hal yang sangat penting.
“Tapi disini metode penebangan yang saat ini kita kritik, saya ketua DPRD mengkritik keras itu, saya tiap hari lihat estetika kota bagus segala macem, kalu mau di pangkas yang perlu saja, tapi kalau gundul seperti itu, saya pikir dak siapalah yang marah kalau seperti itu,” terangnya. (dnd)