Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman melakukan dialog melalui video conference dengan pelaku UMKM Babel, pada Rabu (6/5/20), di Ruang Rapat, Kantor Gubernur Kepulauan Babel.
Kurang lebih 80 pelaku UMKM mengikuti pertemuan virtual yang dilakukan guna memberikan kiat sukses, kreatif, dan inovatif jualan online di tengah pandemi Covid-19 ini.
Erzaldi mengatakan bahwa pelaku UMKM di masa pandemi Covid-19 ini ada yang tetap bertahan karena kreativitasnya bahkan lebih maju karena bisa mengambil kesempatan di balik tantangan yang dihadapi, namun banyak juga rekan yang terpuruk akibat pandemi ini.
“Untuk itu, kami coba memberi semangat kepada pelaku UMKM dan Pemprov. Babel khusus bagi pelaku UMKM di Babel. Ada lima langkah skema yang akan dilakukan sebagai langkah perlindungan dan pemulihan UMKM di tengah pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.
Hal pertama Erzaldi akan mengerahkan kekuatan yang ada dan mewajibkan (menggerakkan hati) ASN belanja online melalui UMKM yang terdaftar di aplikasi/sistem yang disediakan oleh Pemprov Babel, sistem ini terus disempurnakan sistemnya oleh Disperindag Prov. Kep. Babel. Sistem ini akan kita link kan sehingga termonitor berapa banyak ASN yang berbelanja produk UMKM ini.
Hal ini dilakukan karena menurut Erzaldi, ASN yang paling aman, mereka gaji tetap, tidak ada pemecatan. Selain itu, kita juga sudah mendata berkenaan keberadaan UMKM, pertama pendataan kita lakukan secara resmi harus diterima online langsung oleh kementerian, diinput dari HP pelaku UMKM, kemudian isi data yang diminta, dan pelaku UMKM akan terdaftar di kartu prakerja.
“Jangan beranggapan kartu ini sifatnya hanya sedikit bantuannya, namun melalui data ini sebagai langkah awal sebagai acuan pemerintah untuk mengambil langkah selanjutnya dan jika sudah terdaftar masuk sebagai kategori penerima bansos nontunai, sembako, subsidi listrik sedang dilakukan penjajakan dengan pihak PLN bagaimana treatment untuk pelaku UMKM ini, namun pintu utama pendataan online melalui kartu prakerja ini,” tegas Erzaldi.
Apabila ditemukan kendala pendataan online ini, dirinya mengatakan saat ini sudah disiapkan tim IT yang kerja 24 jam, para relawan ini yang akan membantu memandu pengisian data online ini. Pemprov. Kepulauan Babel juga sudah mengambil langkah pasca pandemi, tetapi bukan berarti langkah ke depan tidak diperhatikan, karena UMKM adalah garda terdepan pergerakan ekonomi kita.
Langkah kedua, insentif pajak diberi ke UMKM dengan omset dibawah 4,8 miliar pertahun yakni menurunkan PPh final untuk UMKM dari 0,5% menjadi 0% selama enam bulan (April-September 2020). Dengan adanya keringanan ini, Gubernur Erzaldi mengimbau agar tetap melapor, jangan dibiarkan tidak melapor.
Skema ketiga yaitu relaksasi dan restrukturisasi kredit bagi pelaku UMKM seperti KUR, UMi, PNM Mekaar, LPDB dll. Apabila sudah terdata, khusus untuk relaksasi dan restrukturisasi ini, sehingga ada penundaan angsuran.
“Jika ada yang tidak berhasil pihak bank tidak melayani sepenuh hati tolong diinformasikan, biar kita sampaikan kepada pihak bank, tapi tolong bagi UMKM yang sebelum pandemi tidak lancar membayar angsuran jangan dijadikan alasan untuk menerima keringanan,” pungkas Erzaldi.
Skema keempat yang disebutkan Erzaldi yaitu perluasan pembiayaan modal kerja bagi 23 juta UMKM yang belum terhubung dengan lembaga pembiayaan/perbankan. Di sinilah bantuan pembiayaan pasca Covid dapat kita lakukan.
Namun tetap ingat bahwa pintu pertama pendaftaran kartu prakerja harus masuk dulu meskipun ini langkah kecil, meskipun berada di masa pandemi namun kita harus tetap semangat dan jadi orang yang ‘kawa’ (mau).
Skema kelima nanti ketika pintu terbuka, ketika urusan pemasaran tidak senormal biasanya, trik kemenko UMKM yaitu sudah dibuat kerja sama dengan BUMN sebagai penyerap (offtaker) terhadap produk yang dihasilkan UMKM, tentu agar serapan baik dan benar, kita yakinkan produk kita siap dan terus diakurasikan oleh dinas UMKM kita.
“Inilah hal-hal yang akan dilakukan oleh Pemprov Babel, tentu di balik ini telah banyak hal yang terus dilakukan oleh Ibu Elfiyena sebagai kepala dinas UMKM dan Ketua Dekranasda Provinsi Babel Ibu Melati yang selalu membuka pintu kepada UMKM Babel, khususnya kami berupaya mempertahankan omset Bapak Ibu, karena sekarang waktu untuk membantu, dan kami terus ajak kawan ASN membeli produk UMKM, melalui sistem aplikasi bantuku atau la laper, sehingga akses untuk belanja online bisa berjalan,” ungkapnya.
Mang Din yang merupakan salah satu pelaku UMKM Babel, pada kesempatan ini berharap agar pemerintah bisa menurunkan atau bahkan membebaskan biaya ongkos kirim (ongkir) bagi pembeli di luar kota Babel, karena saat ini menurutnya banyak peminat dari luar kota namun sering terkendala di ongkir, pelaku UMKM bisa saja memberikan ongkir gratis bagi pembeli, namun tentu untung yang didapat menjadi berkurang. Dirinya menceritakan juga bahwa saat ini telah mendapat keringanan cicilan pembiayaan dari BRI yakni hanya membayar angsuran sebesar 50 ribu saja selama setahun.
Menanggapi hal ini, Erzaldi meminta stafnya untuk melakukan pengecekan mekanisme untuk menjajaki kerjasama terkait penggratisan ongkir produk UMKM ke pihak cargo hingga paket bisa gratis sampai ke kota pembeli produk UMKM ini.
Bella dari UMKM Batik Sepiak khas Belitong juga berkesempatan mengutarakan kendala yang dihadapi di antaranya sewa ruko pemerintah di KV Senang untuk menggelar produknya. Dirinya ingin di masa Covid-19 ini agar Pemkab Belitung bisa memberi keringanan, pihaknya sudah dua kali menyurati Pemkab Belitung namun hingga saat ini belum ada tanggapan.
Perihal kendala ini, Erzaldi akan segera menyurati Bupati Belitung dan Belitung Timur, agar bisa memberikan solusi bagi pelaku UMKM yang terdampak Covid-19 ini termasuk kendala ibu Bella.rill/(wa)