Oleh : Sabpri Aryanto
Penulis / Sekretaris PW Pemuda Muhammadiyah Bangka Belitung
1 Ramadhan yang insyaAllah akan berlangsung pada Jum’at 24 April 2020 akan menjadi ajang kita umat muslim untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Bulan barakah yang selalu dinantikan oleh umat Islam di dunia setiap tahunnya akan membuat manusia lebih berpikir jernih, membersihkan hati dan mensucikan perbuatan sebelumnya menjadi lebih baik kedepannya.
Karena setitik tinta jadi noda (selama ini sikap, sifat serta perbuatan yang telah kita lakukan). Setitik salah jadi dosa (kesalahan yang kita perbuat baik sengaja ataupun tidak sengaja) menjadi perbaikan diri baik perbuatan, pikiran, hati, imam, ilmu dan amal kita di bulan penuh berkah yang sudah tiba.
Berdasarkan firman Allah SWT :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah, Ayat 183).
Maka manusia harus menjalani dan memahami esensi puasa ramadhan, yang artinya bukan hanya menahan, lapar dan nafsu akan tetapi lebih memperbaiki kualitas diri dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Karena tujuan diwajibkannya itu agar umat beriman naik statusnya menjadi orang yang bertaqwa (muttaqin). Puasa ramadhan juga menjauhkan manusia dari berbagai penyakit hati yang selama ini menjadi sifat manusia seperti iri, dengki, hasut, sombong, dan riya’ harus kita tekan betul dan harus kita jauhi karena ini ujian manusia untuk benar-benar berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan.
Ramadan kali ini dijalani di tengah pandemi Covid-19. Ibadah tarawih pun diimbau dilaksanakan di rumah saja, berbuka puasa ditiadakan melibatkan orang banyak. Sementara physical distancing juga diimbau terus dilaksanakan secara ketat oleh pemerintah untuk memutuskan mata rantai penularan covid-19.
Walaupun masih berada ditengah musibah Pandemi Carona/Covid-19. Maka tetap harus melakukan ibadah puasa dengan beribadah tetap dirumah bahkan tidak mengurangi umat muslim untuk tetap meningkatkan ketaqwaan kapada Allah SWT. Bahkan umat Islam masih tetap bisa berbuat kebaikan dan sedekah ditengah Pandemi ini. Maka harus tetap bahagia ditengah pandemi, dengan tetap berbagi dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan sebagai manusia yang telah memahami konsepsi, hakikat, martabat dan tanggungjawab sebagai manusia.
Spirit ramadan dan hikmah puasa bisa terus dipelihara menjadikan hati semakin bersih, menjernihkan pikiran, hingga meningkatnya kecerdasan manusia berdasarkan pandangan Al-Qur’an. Spirit dan hikmah inilah yang harus selalu kita bawa ke sebelas bulan berikutnya setelah ramadan, seumur hidup kita agar tetap menjadi pribadi yang baik dan berguna untuk umat dan bangsa karena kita tetap merawat nalar ibadah dalam memperbaiki diri setiap waktu.
Karna Kementerian Agama RI menerbitkan Surat Edaran nomor 6 tahun 2020 tentang panduan beribadah di bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 1441 H. Musabab masih ada pandemi Corona atau COVID-19. Bukan berarti tidak bisa melaksanakan shalat terawih, tentu bisa dengan melaksanakan shalat terawih dirumah dan tetap tidak melaksanakan berbuka puasa bersama yang melibatkan banyak orang serta peringatan Nuzul Quran dengan mendatangkan orang banyak ditiadakan sesuai kesepakatan pemerintah untuk memutus mata rantai penularan Carona atau Covid-19 yang lagi melanda dunia.
Wabah corona saat ini dipastikan akan mengubah tradisi ibadah puasa Ramadhan umat muslim, meski demikian, umat muslim harus menjadikan puasa ditengah pandemi sebagai sebuah ujian keimanan untuk memperbaiki kualitas diri sebagai makhluk ciptaan Allah SWT dan ujian dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk diam di rumah, menahan diri untuk tidak mengikuti kerumunan massa yang bisa berpotensi menyebabkan penularan Covid-19.
Mari tetap meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dalam bulan berkah ini dengan berlomba-lomba untuk memperbanyak amal ibadah serta menjernihkan pikiran dan mensucikan hati dari penyakit hati. Dengan adanya Pandemi Covid-19 ini menjadikan ajang untuk mengavaluasi diri agar bisa semakin meningkatkan kekhidmatan ibadah puasa umat Islam.
Mari sucikan hati dan jernihkan pikiran, jadikan Ramadan sebagai bulan pendidikan, bulan untuk berjihad dalam beramal kepada Allah SWT dan menjadikan Ramadhan kali ini dengan menggembirakan dan suka cita karena menyadari betapa mulianya bulan puasa serta besarnya pahala dan berbagai keistimewaan lainnya yang akan kita rasakan dan dapatkan, dengan tetap selalu menjernihkan pikiran dan mensucikan hati agar lebih berpikir dan berbuat untuk kebaikan didunia yang sementara ini. Fastabiqul Khoirot