MANGGAR, LASPELA – Tim Satgas Covid-19 RSUD Belitung Timur melakukan tes swab terhadap empat orang warga Desa Lang Kecamatan Manggar dan Hasil tes baru dapat diketahui dalam 5-7 hari ke depan, Keempat orang tersebut tidak menunjukan gejala Covid-19, Selasa (21/4/2020)
Ketua Tim Satgas Covid-19 RSUD Beltim dr. Hotma Banjarnahor mengungkapkan pengambilan sampel dilakukan lantaran ke empat orang yang merupakan satu keluarga ini pernah melakukan kotak dengan pasien positif Covid-19 di Kabupaten Belitung.
Hasil tracking Dinas Kesehatan Beltim menyatakan jika dua orang pernah melakukan kontak langsung. Sehingga dua orang keluarga tersebut berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sedangkan dua lainnya menjadi Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Pengambilan swab dilakukan terkait hasil tracking dari Dinas Kesehatan Kabupaten Beltim. Dimana mereka menelusuri siapa saja yang orang-orang yang sudah berkontak langsung dengan pasien positif di Tanjupandan,” ungkap dr. Hotma.
Dokter Spesialis Bedah itu mengatakan jika sebelumnya dua orang tersebut sudah pernah melakukan rapid tes dan hasilnya negatif, Namun untuk memastikan keakuratan, Tim Satgas Covid-19 RSUD Beltim memutuskan melakukan swab tes.
“Setelah berkonsultasi dengan Dinkes Provinsi Babel mengusulkan langsung tes swab. Ini untuk memastikan keakuratan, kalau hanya rapid tes hasilnya kurang akurat,” jelasnya.
Sampel spesimen keempat orang tersebut saat ini sudah dikirimkan menggunakan pesawat udara, Senin Siang. Namun hasil tes baru bisa diketahui 5-7 hari ke depan.
“Kita mengirimkannya ke lab Kementerian Kesehatan di Jakarta, banyaknya antrian yang membuat hasil tesnya jadi lama. Kalau dikirim ke Pangkalpinang memang lebih cepat, tapi tidak ada pesawat yang bisa membawanya ke sana,” terang dr. Hotma
Setelah diisolasi selama satu malam, saat ini ke empat warga tersebut sudah dipulangkan dan harus melakukan isolasi mandiri. Tim survaliance dan Pemerintah Desa Lalang terus melakukan pengawasan terhadap isolasi.
“Hasil pemeriksaan mereka tidak ditemukan gejala-gejala khas Covid-19. Mereka melakukan isolasi mandiri namun tetap kita lakukan pemantauan, desa juga sudah dihubungi untuk terus memantau agar mereka tidak keluar dari isolasi,” tutup dr. Hotma.(wah)