Babel Sudah Punya Alat PCR, Sehari Bisa Tes Swab Seribu Sampel

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Polymerase Chain Reaction (PCR) yang merupakan alat tes swab Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang menjadi rebutan di seluruh dunia karena keakuratanya mengetahui hasil positif atau negatif Covid-19, kini telah dimiliki Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Sabtu (18/4/2020).

Hal ini, tentu saja akan mempermudah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk mengetahui hasil positif atau negatif Covid-19.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, alat PCR ini tiba di Babel, Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB melalui Bandara Depati Amir, Pangkalpinang.

“Alhamdullilah, alat-alat yang kita tunggu ini sudah tiba, PCR ini mampu menghasilkan 1.000 tes swab setiap hari ini luar biasa,” kata Erzaldi saat prescon di Klinik Kesehatan Provinsi Kep. Babel, Sabtu (18/4/2020) pagi.

Menurutnya, alat PCR tersebut rencananya akan mulai dioperasionalkan Senin, lantaran saat ini alat-alat lab lengkap tersebut akan dipasang dan diinstal terlebih dahulu.

“Hari ini semua alat akan dipasang, kemudian diinstal, dan Senin mulai dilakukan tes swab,” ujarnya.

Ia menyebutkan untuk tahap pertama yang akan di tes swab adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan Orang Tanpa Gejala (OTG).

Selanjutnya, tahap dua adalah untuk orang-orang yang masuk ke Babel baik melalui udara maupun laut, kemudian untuk mereka yang ditracking kontak dengan pasien positif Corona.

“Siapapun masuk Babel ini akan langsung kita swab, nanti dari bandara ada kendaraan yang akan membawa para penumpang ke klinik kesehatan untuk tes swab, begitu pula dengan yang masuk dari pelabuhan,” ungkapnya.

Karena hasil swab ini, hitungan jam, maka lanjut Erzaldi bagi mereka yang negatif akan bisa langsung pulang sedangkan yang positif akan diisolasi di wisma karantina yang sudah disiapkan.

“Bagi yang positif, akan kita tempatkan di wisma karantina, jika nanti tidak tertampung maka bisa di kabupaten/kota di mana pasien positif tersebut berasal khususnya di Babel,” jelasnya.

Selain alat PCR, menurut Erzaldi ada satu alat lagi untuk tes Covid-19 seperti rapid tes, tetapi hasilnya tidak diragukan keakuratannya, memang alat yang satunya ini sama seperti rapid tes, tapi tingkat keakuratanya bisa dipercaya,” tuturnya.

Selain tim dokter, tes swab Covid-19 di Babel ini melibatkan 40 tenaga medis bersertifikat yang sudah dilatih sehingga kemampuanya tidak diragukan lagi.

“Nanti kita juga minta kabupaten/kota mengirim beberapa tenaga medis puskesmas untuk dilatih, sehingga jumlah tenaga medis yang bertugas untuk mengambil swab ini bertambah,” ungkapnya.

Erzaldi menegaskan alat PCR yang ada saat ini merupakan sumbangan dari para mitra, baik itu swasta maupun BUMN yang ada di Babel, “Alat ini kita beli bukan semata-mata dari APBN atau APBD melainkan sumbangan berbagai pihak baik BUMN maupun swasta dan masyarakat kecil yang peduli,” terangnya.

Erzaldi menambahkan, bagi masyarakat yang ingin tes Covid-19 dengan metode PCR ini silakan, hanya saja dikenakan biaya, “Kalau yang mandiri ini masyarakat tidak mampu gratis, biayanya nanti akan disubsidi silang dari biaya yang dikeluarkan masyarakat mampu yang ikut tes,” terangnya.

“Dengan adanya alat PCR yang diusahakan ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya untuk mempercepat mengetahui Covid-19, sehingga tindakan penanganan akan cepat,” tutup Erzaldi.(wa)