Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – PT Timah Tbk melibatkan UMKM mitra binaan PT Timah Tbk untuk memproduksi 10 ribu masker kain yang akan dibagikan kepada masyarakat di wilayah operasional PT Timah Tbk.
Sekitar 10 UMKM mitra binaan yang bisnisnya di bidang menjahit dilibatkan untuk memproduksi masker kain dalam waktu lima hari ini. Ini merupakan bentuk sinergi PT Timah memerangi penyebaran virus corona (covid 19) dengan tetap menggerakkan ekonomi masyarakat.
Produksi masker secara massal in, sejalan dengan anjuran WHO untuk mencegah penyebaran Covid 19 dapat dilakukan dengan penggunaan masker ketika berada di luar rumah.
Mewabahnya Covid 19 memberikan dampak ekonomi yang kurang menggembirakan bagi masyarakat. PT Timah berupaya untuk memberikan daya ungkit ekonomi kerakyatan dengan melibatkan UMKM.
“PT Timah melalui CSR dan ERG nya melibatkan UMKM mitra binaan kita untuk memproduksi masker sebagai upaya pencegahan corona, sekaligus mengungkit ekonomi masyrakat. Kalau mereka terima order jumlah banyak mereka akan nambah tenaga kerja, lalu ada pergerakan ekonomi mereka tetap dapat penghasilan,” kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan.
Mitra binaan PT Timah yang mendapatkan order untuk memproduksi masker tersebar dari beberapa wilayah. Jumlah masker yang diproduksi juga berbeda disesuaikan dengan kemampuan UMKM.
“Masing-masing UMKM ini berbeda, karena ada yang mampu memproduksi 1000 masker, ada juga ada yang hanya 500. Mereka ini ada yang di Koba, Sungailiat, Pangkalpinang, Toboali, Belinyu di masing-masing wilayah operasional kita,” tambahnya.
Anggi menyebutkan, PT Timah Tbk terus bersinergi dan berkomitmen untuk bersama mencegah penyebaran covid 19 di Babel. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan misalnya dengan menyerahkan bantuan alat pencegahan penanganan covid 19, penyemprotan disenfektan, dan membagikan instalasi cuci tangan ke berbagai fasilitas umum.
“Dengan melibatkan UMKM ada dua sisi yang kita sentuh mencegah Covid sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat,” tutup Anggi.
Salah satu mitra binaan PT Timah Tbk yang menerima order pembuatan masker, Evi Purwanti mengatakan dirinya sangat senang mendapatkan pekerjaan ini. Diakuinya, sejak pandemi ini dirinya mengalami penurunan omset.
“Ketika ditawari saya langsung mau, saya bikin 1000 pieces, dalam sehari saya kerjakan sekitar 50-60 masker. Tapi karena ini waktunya hanya sampai jumat untuk menyelesaikan pesanan mungkin saya akan ngajak anak saya untuk bantu bikin,” katanya ditemui disela-sela memproduksi masker.
UMKM asal Koba, Bangka Tengah ini mengaku telah tiga tahun menjadi mitra binaan PT Timah Tbk. Menurutnya, banyak hal yang telah didapatkannya untuk mengembangkan usahanya itu.
“Biasanya saya terima orderan baju sekolah, tapi sekarang lumayan sepi. Untung ini ada orderan dari PT Timah membantu kita lah untuk tetap menjalankan usaha. Semenjak jadi mitra PT Timah saya banyak terbantu terutama dalam hal modal, karena kan kalau jahit ini kita harus beli bahan dulu, benang. Sekarang saya sudah berani terima orderan yang lebih besar,” katanya.
Tak hanya Evi, berkah dari orderan memproduksi masker ini juga dirasakan Mela Saprianti, ia mengaku sangat senang menerima tawaran memproduksi masker yang akan dibagikan kepada masyarakat ditengah pandemi corona ini.
“Selama corona ini sepi orang yang mau jahit, ini bersyukur sekali mendapatkan orderan dari PT Timah. Meskipun waktunya singkat hanya lima hari saya harus memproduksi 1000 masker. Insya Allah selesai,” katanya.
Ia menyebutkan, dalam satu hari dirinya bisa menyelesaikan 100 pieces jika dikerjakan sendiri. Namun, Mela meyakini akan selesai karena dirinya meminta bantuan rekannya.
“Insya Allah selesai karena nanti saya juga menambah orang agar bisa selesai tepat waktu. Semoga nanti akan lebih banyak lagi ada orderan dari PT Timah,” harapnya.rill/(wa)