Pemkab Basel Kucurkan Rp 220 Juta Untuk Pembelian 1000 APD


Oleh: Nopranda Putra
*Tiba Besok, Rabu Siang

TOBOALI, LASPELA – Sebanyak 1000 alat pelindung diri (APD) dari pembelanjaan anggaran percepatan penanganan covid-19 Pemerintah kabupaten Bangka Selatan (Basel) senilai Rp 220 juta akan tiba, Rabu (8/4) sekira pukul 11.00 wib di kantor Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Basel.

“Baju Hazmat sebanyak 1000 pieces itu berasal dari pembelanjaan dari anggaran percepatan penanganan covid-19 Basel, yang per pieces nya seharga Rp 220 ribu,” kata Kepala DKPPKB Basel, Supriyadi, Selsa (8/4).

Ia mengatakan untuk pembelanjaan APD lainnya akan menyusul dalam waktu dekat, 1000 APD ini baru pemakaian anggaran covid-19 tahap pertama.

“Untuk APD yang lain menyusul, secara bertahap dan akan segera datang juga, ini baru tahap pertama, kalau eskalasi meningkat akan beli lagi,” jelasnya.

APD berupa Hazmat ini dikemas dalam 20 koli, yang per koli berisi 50 pcs APD baru tiba di Babel tadi siang.

Untuk Keberadaan APD saat ini sudah di BPBD Provinsi Babel, yang direncanakan akan disalurkan ke Gugus Tugas Basel pada Rabu, 8 April 2020 sekira pukul 11.00 wib.

“APD ini akan kita peruntukkan di RSUD Basel, RS Pratama Payung dan tim Gugus Tugas Basel untuk penanganan Pasien Dalam Pengawasan baik diawal penanganan maupun setelah dinyatakan positif covid-19 yang sesuai SOP,” ujarnya.

Dengan adanya bantuan APD ini, ia berharap dapat memberikan dukungan moril bagi tenaga medis dalam menjalankan tugas pasien Covid-19 di Basel.

“Semoga APD dapat digunakan sebaik mungkin dan menjadi dukungan moril kepada tenaga medis dalam menangani pasien covid-19, yang pastinya sesuai dengan SOP dari pemerintah,” harapnya.

Selain itu, kata dia APD ini berguna untuk mencegah tenaga medis atau Gugus Tugas dari penularan covid-19 saat menangani pasien covid-19, baik di Rumah Sakit maupun saat dalam penjemputan pasien di kediaman nya.

“APD untuk tenaga medis dan Gugus Tugas agar terhindar dari penularan covid-19 baik dalam status orang tanpa gejala, orang dalam pemantauan, maupun pasien dalam pengawasan,” tukasnya. (Pra)

Leave a Reply