Oleh: Nopranda Putra
*Bijaklah Dalam Bermedsos, Jangan Buat Sengsara
TOBOALI, LASPELA – Penjabat Sekretaris daerah Bangka Selatan (Basel), Achmad Ansyori mengatakan informasi yang berkembang bahwa ada warga pendatang positif covid-19 masuk ke Toboali, Basel adalah berita tidak benar atau hoaks.
Status covid-19 di Basel kata dia pusat informasi belum mengeluarkan rilis terbaru terkait hal itu.
“Selama belum ada release resmi, berarti belum ada, artinya bisa dikatakan hoaks postingan itu, karena kita belum mengeluarkan release resmi dari pihak berwenang,” kata Ansyori, Kamis (26/3).
Ia berharap masyarakat Basel jangan percaya informasi Informasi yang keakuratan data dan tida bersumber dari pemerintah jangan dipercaya.
“Saya meminta masyarakat Basel tetap tenang dan jangan panik terkait informasi itu, karena tidak benar atau hoak. Sebelum ada release resmi dari pemerintah jangan percaya,” harapnya.
Bijaklah Dalam Bermedsos, Jangan Buat Sengsara
Ia meminta pengguna medsos untuk bijak dalam menyikapi berita yang keakuratan sumbernya tidak jelas dan tidak langsung dibagikan di laman medsos karena dapat mengakibatkan instabilitas di Basel.
“Mati lebih bijaklah dalam bersosmed, Jangan menimbulkan keresahan dan bisa berakibat berbenturan dengan hukum,” ujarnya.
Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat Basel untuk ikut mewujudkan gerakan bersama dalam pencegahan dan pengendalian penyakit Covid-19 agar tidak masuk ke Bangka Selatan.
“Mari kita jaga keutuhan kondusifitas di Basel, jangan sebar berita tidak benar, karena akn menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat,” ajaknya.
Ia menuturkan, masyarakat Basel untuk dapat mengikuti perkembangan status covid-19 di Basel melalui akun FB resmi Diskominfo Basel yang akan memposting data terbaru setiap hari pada pukul 17.00 Wib.
“Untuk informasi terbaru terkait status covid-19 di Basel, Kita release setiap hari pada jam 5 sore, hasil release yang kita sampaikan itu bersumber dari laporan PKM se Basel yang disampaikan paling lambat jam 3 sore. Setelah itu diverifikasi oleh Dinkes, baru di release dn publikasi sebagai data resmi,” jelasnya. (Pra)