Informasi Ada Warga Pendatang Positif Covid-19 Masuk ke Toboali adalah HOAKS


Oleh: Nopranda Putra

TOBOALI, LASPELA – Adanya informasi yang beredar di media sosial Facebook, bahwa adanya satu warga pendatang dari luar pulau Bangka yang terinfeksi virus corona atau covid-19 masuk ke Toboali, Bangka Selatan dibantah oleh ketua Gugus Tugas Provinsi Bangka Belitung, Mikron Antariksa.

Ia mengatakan informasi yang sudah beredar luas dan menjadi pertanyaan di tengah-tengah masyarakat, salah duanya dari laman Facebook milik Onky dan Syita Syafrudinbyang dibagikan ke Grup Facebook Kabar Basel Kite dan Forum Komunikasi Masyarakat Bangka Belitung itu dinyatakan tidak benar.

“Informasi itu Hoax, tidak benar,” kata Mikron, Kamis (26/3).

Ia menyebutkan, status covid-19 di Bangka Belitung saat ini masih zero yang terinfeksi covid-19. “Tidak ada yang positif (covid-19) di  Basel, maupun di Babel,” sebutnya.

Saat awak media mengkonfirmasi ke ketua tim Surveilan Puskesmas Toboali, dr Jupiter Mars Tarigan mengatakan sampai saat ini belum ada laporan yang masuk ke Puskesmas Toboali yang positif covid-19.

“Untuk sampai saat ini wilayah kerja Puskesmas Toboali belum ada yang positif,” kata Jupiter, Kamis (26/3).

Kendati demikian, ia menjelaskan memang ada masyarakat Toboali yang memberikan informasi, bahwa ada warga yang baru tiba di Toboali dengan gejala batuk kering

“Tapi memang ada semalam masyarakat melapor ke saya via Whats App, bahwa ada salah satu orang datang ke Toboali dengan gejala batuk, hari ini saya akan kunjungi kebenarannya, jangan juga sampai menebar hoax beritanya,” jelas Jupiter yang juga sebagai kepala Puskesmas Toboali itu.

Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Basel, Supriyadi menyebutkan informasi itu tidak benar, hasil positif itu untuk pengecekan harus melalui laboratorium.

“Tidak benar, namanya positif itu hasil yang dikeluarkan dari pengecekan laboratorium,” tukasnya.

Dan apabila positif nya didapatkan dari daerah lain, maka akan lebih dulu di karantina dan isolasi oleh pemerintah setempat.

“Andaikan kalau positif dari daerah lain pasti di karantina di daerah asal sebelum menginjakkan kaki di Toboali,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa apa yang diinformasikan itu, tidak benar keakuratan beritanya. Dan pihaknya dan tim Gugus Tugas akan mengecek kepastian informasi itu, sehingga tidak menjadi kepanikan.

“Kalau berita itu tidak terkontaminasi dengan benar, dan akan kita cek kepastiannya, kalau ada alamat pastinya akan kita lacak,” tandasnya. (Pra)