banner 728x90

Gubernur Erzaldi Tegaskan Jangan Buat Masyarakat Babel Resah

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman menegaskan siapapun dan pihak manapun jangan pernah lagi membuat rakyat Kepulauan Babel resah.

banner 325x300

Terutama pejabat publik yang mengeluarkan surat resmi tanpa memikirkan dampak yang luas terhadap masyarakat.

Itu ditegaskan Gubernur Erzaldi dalam wawancaranya bersama Radio RRI Pro 2 Bangka Belitung, Kamis (26/03/2020). Terutama terkait tersebarnya surat dari Wali Kota Pangkalpinang yang diduga telah membuat resah masyarakat.

“Janganlah dishare-share seperti itu, akhirnya buat orang resah, di Belitung orang bingung, tertahan gak karuan. Bupati Beltim, Wakil Bupati Beltim, Wakil Bupati Belitung nelpon saya tadi, ini ada apa ini,” kata Erzaldi.

Erzaldi menyampaikan bahwa pemprov sudah ada rencana memang untuk menutup bandara, karena memang data orang ke Babel semakin hari semakin banyak.

“Tapi ini bukan kewenangan gubenur dan juga kewenangan wali kota, bupati. Itu kewenangan pemerintah pusat, makanya kami sudah diskusi dengan Kemendagri, Kemenhub cuma malam tadi kami ngobrol di grup WA, di situ ada masyarakat yang minta segera. Saya bilang prosesnya begini-begini, oke kita rencanakan tutup, dan kita rencanakan rapat sore ini di Kantor Gubernur, karena keputusan ini bukan keputusan saya sendiri, ada DPRD ada pak Kapolda, memang di situ Pak Wali Kota bilang saya dukung Pak Gubernur, cuma keliru surat dukungan itu dishare ke medsos Ini sebetulnya hal yang keliru. Kalau kita salah-salah bikin bingung masyarakat, sekarang ini masyarakat sudah resah dan bingung,” ungkapnya.

“Banyak WA ke saya, WA ke Pak Mikron, WA ke Pak Kapolda sampai ditelepon pusat, saya tidak tahu. Rapat itu baru sore ini. Tadi saya sudah tegur Pak Wali Kota pakai WA, janganlah begitu-begitu, malah bukan berefek baik tapi malah meresahkan masayarakat,” ungkap Erzaldi.

Untuk langkah selanjutnya, setelah terjadinya keresahan akibat menyebarnya surat itu, Erzaldi Rosman akan tetap menggelar rapat.

“Kami harus jelaskan lagi ke masyarakat, menutup bandara itu bukan sekedar menutup, tidak sembarangan. Kita harus tahu stok pangan seperti apa, kondisi masyarakat seperti apa, harus dimulai secara bertahap tidak main tutup-tutup, tidak bisa,” jelasnya.

“Bayangkan jika asal tutup-tutup saja, sementara kita sedang menunggu alat-alat kesehatan, obat-obatan. Kalau bandara mau ditutup alat kesehatan mau masuk gimana?,” tanyanya.

Erzaldi menegaskan bahwa surat itu bisa dikirim ke dirinya tapi bukan berarti harus disebar ke masyarakat melalui medsos, karena informasi yang disampaikan itu belum benar-benar selesai.

“Kalau saya mengusulkan bandara itu, saya usulkan 10 hari lalu saya minta Pak Tajudin (Kadishub Babel) menghubungi Dirjen. Kami minta apa-apa syaratnya, tapi ini kepada masyarakat sore ini baru dirapatkan, cuma untuk penutupan ini tidak semerta-merta nutup, kita paling bisa betahap. Baru nanti tutup semua berapa hari, biar kondisi di lapangan seperti apa, baru buka-tutup, dan sebagainya. Tapi kalau bandara tidak direncanakan dengan baik, maka betapa membludaknya penumpang dan kita belum bisa antisipasi ini, kita biasanya normal-normal saja, bisa dibayangkan tidak jika rush dalam jumlah banyak bagaimana mengontrol? Hal kemanusiaan ini tidak bisa kita jalankan sendiri-sendiri, kita harus minta dukungan ke masyarakat untuk mengerti hal apa yang menjadi kebijakan pemerintah,” jelasnya.

Erzaldi mengungkapkan bahwa pemprov bukannya tidak melakukan apa-apa. Semua sudah dilakukan sesuai dengan SOP. Salah jika pemerintah membuat rush di masyarakat.

“Siapa yang bingung? Masyarakat! Saya sampaikan lagi ke masyarakat Babel, bahwa ini adalah tanggung jawab Gubernur! Ini yang ingin saya sampaikan, saya bersama tim bekerja keras, ada Pak Kapolda, ada DPRD, dan terus terang saya juga dalam keadaan sakit,” tuturnya.

Erzaldi meminta kepada masyarakat, apa yang disampaikan wali kota itu hanya sekedar saran.

Khusus bagi warga Kepulauan Babel yang berada di luar, yang sudah kepalang resah karena surat yang beredar tersebut, Erzaldi memberi keyakinan bahwa semua akan dilakukan secara bertahap dan akan dilakukan tutup total khususnya bandara jika memang diperlukan, dan itu menunggu hasil rapat yang akan dijelaskan kepada masyarakat nanti.

“Saya beryukur masyarakat peduli dan mendukung pemerintah, kita akan jelaskan ke masyarakat. Saya minta tolong masyarakat, nanti ini akan disampaikan kapan penutupan bandara, dan tidak akan sekaligus langsung tutup. Ada SOP, siang ini juga sudah berkirim surat ke Dirjen Perhubungan Udara dan Kemendagri, saya mengulangnya lagi dan menteri sudah memberi petunjuk, selanjutnya kita akan rapat berkenaan dengan bagaimana jika kita tutup,” terangnya.

Jika memang tutup, Erzaldi meminta pengawasan penuh terhadap ODP. Ia mengungkapkan ODP di Kepulauan Babel hampir 200-an orang. Dan dirinya sudah mengeluarkan surat ke kapolda, ada nama-nama ODP.

Menurutnya, semestinya mereka berada di rumah, kalau masih berkeliaran maka ada petugas kepolisian datang untuk menahan orang tersebut. Orang itu akan dimasukkan ke rumah sakit dan akan dijaga oleh polisi, pemerintah harus tegas karena masih terlihat ODP yang berkeliaran.

“Lalu, ODP ini kita akan berlakukan bagaimana selama penutupan ini, apakah ada isolasi pemerintah atau mandiri ini akan kita rapatkan. Saya tegaskan lagi, tolong ya, tanggung jawab ada di tangan gubernur. Ini prosedur yang kita ikuti, kita ini bagian NKRI dan saya wakil pemerintah pusat. Sekali lagi masyarakat dengarkan saja siarkan resmi dari Satgas Covid-19, Pak Mikron. Saya berharap masyarakat tenang dulu, siapkan dulu sandang, pangan, papan kita, Insyaallah aman. jangan surat-surat dan medsos-medsos. Tenang dan ikuti petunjuk,” tutupnya.rill/(wa)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version