Gubernur Erzaldi Berharap Perbankan Optimalkan KUR Pasca Bencana Covid-19

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Pihak perbankan diharapkan mampu mendorong peningkatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masyarakat, terlebih di saat bencana Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dalam rangka mewujudkan ketahanan ekonomi masyarakat.

Dengan KUR yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas pelayanan perbankan kepada UMKM dapat mendorong pergerakan ekonomi PascaCovid-19.

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman saat Rapat Virtual bersama Pihak Perbankan Se-Bangka Belitung, Kamis (16/3/2020).

Menindaklanjuti rapat melalui teleconference dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, beberapa selain arahan terkait refokusing dan realokasi anggaran berkenaan dengan penanggulangan bencana Covid-19, diharapkan pascabencana ini nantinya berakhir dan berangsur membaik, agar ekonomi bisa langsung bergerak.

Salah satu yang ditekankan Presiden RI waktu itu adalah bagaimana daerah dapat menyerap KUR secara optimal.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini telah menjalankan berbagai strategi agar KUR ini terserap optimal bagi para penerima manfaat untuk mengembangkan UMKM sebagai penopang di tengah kelesuan perekonomian masyarakat saat ini, salah satunya dengan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang mempermudah pihak perbankan untuk mengakses dan mengefektifkan kepada masyarakat UMKM yang telah mendapat pembinaan dan pendampingan oleh pemerintah.

KUR Bangka Belitung yang sebelumnya berada di posisi terendah nomor lima se-Indonesia untuk menjadi perhatian khusus.

Dijelaskan Erzaldi angka KUR di Bangka Belitung saat ini yang tersalurkan mencapai 205.995.897 rupiah. Erzaldi menargetkan di Kepulauan Bangka Belitung untuk tahun ini diharpakan mencapai 3 hingga lima triliun rupiah.

Pertumbuhan ekonomi masyarakat Bangka Belitung sebelum pandemi Covid-19 adalah 3,28. Tanpa menggerakkan sektor riil, menurut Erzaldi akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat, terlebih setelah Covid-19 ini. Hal itu terjadi karena pertumbuhan ekonomi daerah ini banyak dipengaruhi oleh ekspor yang 80 persennya dari sektor pertambangan. Oleh sebab itu, pihaknya mendorong perbankan memberikan layanan di bidang lain seperti UMKM dan pertanian.

Oleh sebab itu, dalam Rapat Virtual Erzaldi berharap kepada pihak perbankan untuk menyamakan persepsi khususnya dalam kemudahan memberikan layanan KUR kepada masyarakat.

KUR juga diharapkan berlaku bagi sektor pertanian dan perikanan. Beberapa sektor pertanian dan perikanan seperti pertanian jagung dan tambak udang masyarakat yang telah memiliki jaminan beli diharapkan juga dapat menerima manfaat KUR

Sementara itu, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Alfiker Siringoringo yang ikut dalam rapat menjelaskan sampai dengan saat ini penyaluran KUR di Bangka Belitung sebesar 198 miliar rupiah dengan jumlah debitur 4.984 dan secara nasional sebesar 43 triliun rupiah, dengan debitur 1,2 juta nasabah.

Sebenarnya, dari bulan ke bulan di awal tahun 2020 Bangka Belitung cukup baik dihitung dari bulan ke bulan. Bulan Januari 2020 realisasi 60 miliar, sedang tahun lalu 45 miliar, di bulan Februari dicairkan 87,8 miliar dan tahun lalu 66 miliar. Bulan Maret karena keadaan saat ini disalurkan 50 miliar sedangkan tahun lalu 73 miliar. Menurutnya, pihak perbankan sudah bergerak, tetapi perlu akselerasi untuk mengoptimalkan KUR ini.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyampaikan di tengah-tengah kondisi yang sulit ini UMKM juga terkena dampaknya. Kondisi saat ini berbeda dengan krisis sebelumnya, di mana UMKM bisa menjadi penopang, tetapi saat ini UMKM terkena dampaknya.

Terobosan yang telah dilakukan oleh Pemprov Kepulauan Babel dikatakannya sudah sangat baik sekali khususnya dengan penerapan program SIKP. Program Pendampingan dan pengembangan SIKP baik pemprov, kabupaten maupun kota ini bisa disesuaikan dengan KUR yang tersedia.rill/(wa)