SUNGAILIAT, LASPELA — Ditengah maraknya kasus Corona (Covid-19) yang saat ini terjadi hampir di seluruh dunia, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) juga salah satu penyakit yang bisa menyebabkan kematian.
Kepala Dinkes Bangka, dr Then Suyanti melalui Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Surveilans dan Imunisasi, Sopianto mengatakan bahwa sejak awal Januari 2020 hingga Maret ini, Dinkes Bangka sedikitnya mencatat sebanyak 42 kasus DBD.
“Untuk kasus DBD pada tahun 2019 lalu itu mencapai 159 kasus, dan untuk tahun 2020 ini berdasarkan data yang sudah kami rekap sejak awal Januari hingga sekarang berjumlah 42 kasus DBD dan itu terbagi di beberapa titik di wilayah Bangka,” ungkapnya, Selasa (24/3/2020).
Pihaknya juga mengatakan bahwa untuk menekan angka kasus DBD di wilayah Kabupaten Bangka, aktif melakukan kegiatan sosialisasi dan pemberantasan jentik nyamuk, terlebih di daerah yang memiliki potensi kasus DBD.
“Memang di puskesmas-puskesmas kita yang ada di daerah tetap gencar melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk). Kemudian abatisasi untuk mengantisipasi musim penghujan yang beresiko meningkatkan perkembangbiakan jentik nyamuk,” terangnya.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakatnya agar dapat memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala DBD.
“Kalau ada gejala pilek, demam, jangan takut kalau itu Corona, karena DBD juga seperti itu. Bedanya, kalau Corona ini kan ada sesak nafasnya. Jadi kepada masyarakat jika mengalami gejala tersebut langsung saja datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Bangka Mulkan mengatakan bahwa pemerintah daerah siap siaga dalam menangani kasus-kasus penyakit yang ada di Kabupaten Bangka.
“Jadi bukan saja virus Corona yang kita fokuskan, tapi penyakit-penyakit lain juga harus kita tangani, untuk itu kepada seluruh masyarakat agar dapat menjaga kebersihan lingkungan serta sering untuk mencuci tangan,” ajaknya. (mah)