Oleh : Dinda Agus Tiantie.
PANGKALPINANG, LASPELA – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Pangkalpinang akan terus memantau keadaan psikis anak dari korban pemukulan yang dilakukan oleh oknum guru di sekolah Albina Pangkalpinang.
Hal ini disampaikan oleh Rika Komarina selaku Kepala Dinas Sosial dan PPPA saat menghadiri rapat bersama dengan Ketua Yayasan Albina Ridwan Thalib, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang Iwansyah, Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang Radmida Dawam dan Kepala Sekolah dari SD maupun SMP Sekolah Albina. Jumat (6/3/2020).
“Orang tua murid memang tidak mengadukan kejadian ini kepada kami, tapi mereka langsung melaporkan ke KPAD Provinsi, kami pun baru tahu hari Seninnya, untuk itu hari selasa kami langsung menggerakkan tim P2TP2A agar kami lindungi anak itu, karena memang ranah kami disitu,” ujarnya.
Pertama pihaknya Ke Sekolah namun memang mungkin pihak sekolah masih khawatir, maka pihaknya pun tidak bisa mengorek informasi terlalu dalam.
“Dan akhirnya kami ke orang tua murid dan alhamdulillah orang tua murid menyambut hangat kedatangan kami,” tuturnya.
menurutnya dari keterangan orang tua murid, anak tersebut sudah mulai kembali menjalani aktifitasnya bersekolah.
“Dan alhamdulillah, ketika kami tanya kepada orang tua, apakah anaknya sering melamun atau tidak mau bersekolah, alhamdulillah itu tidak terjadi dan anak menunjukkan aktifitas seperti biasa,” katanya.
Pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap anak tersebut baik disekolah maupun dirumah.
“Dan saya sangat memohon sekali kerja sama dengan sekolah Albina untuk kita saling bekerja sama dalam hal ini, karena kami tidak bisa, jika tidak terlibat dalam hal ini, karena ini ranah kami dalam perlindungan anak,” tuturnya.
“Kami tentunya akan melihat bagaiamana aktifitas anak disekolah, baik cara berkomunikasinya, apakah dia sering menyendiri, dan lainnya,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala SD Albina Ansori menuturkan jika anak tersebut memang sudah mulai masuk ke Sekolah, sejak hari senin.
“Anak tersebut sudah mulai Sekolah, sejak hari Senin, dan memang dihari Kamis sempat tidak masuk, namun dihari Jumat anak ini sudah masuk kembali,” katanya.
Sementara untuk oknum guru sang pelaku pemukulan, sekarang sudah diberhentikan untuk sementara, sambil menunggu keputusan akhir dari pihak Sekolah. (dnd)