Ketua TP PKK Babel Kunjungi Cafe Sehat Simpang Pesak

Oleh : Wina Destika

SIMPANG PESAK, LASPELA – Ketua TP PKK Bangka Belitung, Melati Erzaldi, mengunjungi Cafe Sehat Beransai, Desa Simpang Pesak, Kecamatan Simpang Pesak, Kabupaten Belitung Timur, Kamis (5/3/2020).

Didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Belitung Timur, Susi Siswari dan Kepala Bidang Pembangunan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Babel, Yuniar Putia Rahma, kehadiran Ketua TP PKK Babel, Melati Erzaldi sudah lama ditunggu oleh Camat Simpang Pesak, Shofian, Kades Simpang Pesak, Suryanto, Kepala UPT Puskesmas Simpang Pesak, dr. Rully Darma, kader PKK, dan kader kesehatan serta warga setempat.

Ketua TP PKK Babel, Melati Erzaldi menjelaskan kehadirannya ke desa ini tak lain adalah untuk melihat Cafe Sehat yang merupakan Program Inovasi Masyarakat setempat dalam rangka penanganan masalah atau intervensi stunting di wilayah tersebut.

Stunting adalah suatu kondisi kekurangan gizi kronis yang cukup lama. Selain gizi yang kurang, stunting juga disebabkan oleh ibu yang sedang dalam masa hamil/mengandung tidak mendapatkan nutrisi yang baik.

Jadi, pentingnya di sini adalah menjaga 1.000 hari pertama kehidupan, dimulai dari janin, melahirkan, hingga usia 2 tahun. Melati Erzaldi sangat mengapresiasi langkah masyarakat Simpang Pesak dan mengatakan bahwa hal ini sangat luar biasa.

Ketua TP PKK Babel, Melati Erzaldi juga mengapresiasi kepala desa setempat yang juga luar biasa dan responsif karena, ketika melihat ada permasalahan di desanya langsung direspon dan membuat tim penanganan.

Cafe Sehat ini juga menjadi inspirasi dan telah diaplikasikan sebagai Program Perintah Provinsi Kep. Bangka Belitung. Pihaknya melatih dan memberikan penguatan kepada 196 Kader Posyandu dan PKK se-Kep. Babel dalam Program Pemberian Makanan Tambahan selama 24 kali Pemberian Makan Siang. Ibu Melati Erzaldi berharap semoga Program Cafe Sehat ini mampu menginspirasi dan menstimulasi masyarakat lainnya.

Ketua TP PKK Babel, Melati Erzaldi, juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa stunting juga bisa disebabkan oleh karena lingkungan yang kurang sehat termasuk sanitasinya. “Sayang sekali jika kita sudah membuat makanan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) tetapi lingkungan dan sanitasi tidak sehat,” ungkapnya.

Sebelumnya dalam laporan Kepala Desa Simpang Pesak, Suryanto menyampaikan, Desa Simpang Pesak dengan jumlah penduduk 3.946 jiwa dari 1.071 KK, melakukan evaluasi terhadap Data E-PPGBM Cakupan Gizi Balita Stunting di Desa Simpang Pesak per Agustus 2019 sebanyak 12 orang atau 4,84 persen. Walaupun angka ini relatif kecil, pemdes dan puskesmas setempat melakukan inovasi dalam penanganan stunting.

Setelah dilakukan koordinasi, Pemdes Simpang Pesak menganggarkan melalui Dana Desa (APBN) Anggaran Perubahan melaksanakan Cafe Sehat dengan Nama “Cafe Sehat Beransai”. Kegiatan dilaksanakan selama 30 hari dengan memberikan makanan gizi seimbang kepada anak yang terkena gizi buruk, gizi kurang, dan stunting, yang dievaluasi 15 pertama dan 15 hari terakhir dengan penimbangan berat badan, dan pengukuran tinggi badan.

Bukan hanya Cafe Sehat, Desa Simpang Pesak juga melaksanakan Posyandu Remaja atau Sijares.

Usai melakukan pertemuan, Ketua TP PKK Babel, Melati Erzaldi meninjau langsung Lokasi Cafe Sehat Beransai.rill/(wa)