Oleh : Dinda Agus Tiantie.
PANGKALPINANG, LASPELA – Insiden Guru yang memukul Murid pada 27 Februari 2020 lalu memang menghebohkan kancah Pendidikan di Kota Beribu Senyuman.
Untuk itu Ketua Yayasan Sekolah Albina Ridwan Thalib mengklarifikasi atas kronologi sebenarnya yang terjadi. Dia menyayangkan tersebarnya berita dimana anak murid tersebut mengalami penganiayaan, padahal itu adalah pemukulan yang tidak disengaja. Jumat (6/3/2020).
“Waktu itu Ustad Suhaimi (Guru) selesai sholat ashar keluar masjid, dan dilihat ada grombolan anak, ternyata ada satu anak yang sedang menangis, lalu ustad tersebut mengarahkan anak-anak untuk segera masuk kedalam masjid kembali,” tuturnya.
“Setelah itu, ada datang segerombolan anak-anak yang bermain dan masuk kedalam masjid, karena berisik ustad ini menegur anak-anak tersebut untuk jangan berisik namun tidak digubris, mungkin karena kesal, ustad ini reflek dia melayangkan pukulan ke anak tersebut sebanyak 2 kali didahi, dengan menggunakan tangan kiri,” jelasnya.
Setelah mendapat pukulan dari sang guru, anak murid tadi langsung berlari menuju kelasnya.
“Dan sampai disitu tidak terjadi kejadian apa-apa lagi, tidak ada lagi yang dilakukan seperti yang diberitakan yang di dramalisir, bahwa ustad ini menendang dan menganiyaya anak murid,” katanya.
Namun pihaknya pun tidak bisa menyalahkan orang tua murid, karena laporan didengar dari kesaksian teman dari anaknya.
“Namun alangkah lebih baik, sebelum disebarluaskan, orang tua murid harus terlebih dahulu mengkonfirmasi kepada kami apa yang terjadi, kami juga ingin menkonfirmasi langsung namun orang tua tidak mau,” katanya.
Dia menuturkan, Guru tersebut telah diminta keterangan apakah ada masalah pribadi dalam hal ini tidak ada motif.
“Itu reflek, dan kami pun sudah melakukan sidang, kami tanya sebabnya dan memang tidak ada motif, itu refleks,” ungkapnya.
Ridwan pun meminta maaf dengan apa yang telah terjadi.
“Kami meminta maaf, kamu akui kami salah, dan mudah-mudahan ini dapat menjadi pembelajaran bagi kami,” tutupnya. (dnd)