Oleh: Nopranda Putra
PANGKALPINANG, LASPELA – Di zaman era digital saat ini media harus terkoneksi dengan dunia bisnis, media tanpa bisnis tidak akan bisa bertahan lama. Kalau tidak terkoneksi dengan bisnis maka akan banyak PHK di tubuh perusahaan media itu.
“Bisnis media sistimibility, jadi daya tahan bisnis di dunia media gimana, bisa bertahan atau tidak, karena kalau tidak bisa bertahan harus kita carikan formulanya apa yang harus kita lakukan, kalau tidak nanti bisa PHK karena bisnisnya tidak tumbuh,” kata ketua Dewan Pers, Profesor M Nuh di sela-sela kunjungan kerja verifikasi faktual Media Satya Laskarpelangi atau laspela.com, Jum’at (28/2).
Ia menyebutkan, Dewan Pers saat ini fokus tiga hal dalam kemajuan bisnis media agar tumbuh maju, pertama bisnis media harus tumbuh, kalau tidak akan klepek-klepek semua, karena saat ini sudah migrasi ke era digital atau online.
“Kedua, uji kompetensi karena kualitas tergantung wartawannya, kalau wartawan tidak mengerti persoalan mau nulis apa dan dari situ kita punya program wartawan spesialis. Kita ingin wartawan kedepannya mampu menganalisis data dan disitu kita perlu pelatihan pelatihan wartawan agar bisa update,” sebutnya.
Yang ketiga, lanjut dia semua media di Provinsi Bangka Belitung diharapkan dapat masuk dan menjadi konstituen Dewan Pers apabila suatu saat ada permasalahan hukum Dewan Pers bisa membantu.
“Urusan semua media (di Babel) kita harapkan masuk dalam kartu keluarga (KK) dewan pers, karena kalau tidak ada daftar dalam KK jadi susah untuk kerjasama dan untuk wartawan yang menulis berita keliru, terus dilaporkan kami tidak bisa bantu karena tidak ada di daftar KK dewan pers,” tandasnya.
Untuk itu, kedepannya kalau ada pikiran persoalan yang diperlukan dewan pers hadir segera sampaikan ke dewan pers.
“Kalau ada pikiran ataupun persoalan yang dewan pers harus turun bisa disampaikan ke kita,” tukasnya. (Pra)
