Prof M Nuh Minta Media Kawal RPJMN 2020-2024 di Babel, dari Output hingga Outcome

Oleh: Nopranda Putra

PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah pusat saat ini tengah memfokuskan pembangunan Kawasan Industri dan infrastruktur jembatan, salah satunya ada di kabupaten Bangka Selatan, provinsi Bangka Belitung yakni Kawasan Industri (KI) Sadai dan Jembatan bahtera penghubung antara Provinsi Sumsel dan Provinsi Babel.

Demi terwujudnya pembangunan kedua program yang saat ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, ketua Dewan Pers Profesor Mohammad Nuh meminta media terus kawal.

Ia mengatakan jembatan bahtera dan Kawasan Industri harus dikawal sampai masuk dalam APBN, sehingga outputnya selesai, sekarang kawal outcome nya.

“Projeknya jembatan dan Kawasan industri, hasilnya jembatan dan Kawasan Industri itu benar outputnya jembatan dan Kawasan industri, tapi yang harus kita dorong bukan sekedar output tapi outcome nya juga dan outcome itu dampak yang harus disiapkan,” kata Prof M Nuh, Jum’at (28/2).

Ia menuturkan, media jangan hanya oke oke saja dalam peningkatan pembangunan di daerah, apalagi pembangunan yang berdampak besar bagi kemajemukan perekonomian masyarakat.

“Media bukan sekedar lip service, tetapi harus memberikan kritik, opini pilihan pilihan yang sifatnya membangun karena RPJMN itu baru rencana, masih menengah dan jalannya ceritanya masih panjang dan ini mau kita tarik masuk di dalam APBN,” tuturnya.

Menurutnya, dalam bahasa pembangunan itu selalu ada prioritas. Untuk itu media mempunyai tugas untuk mengawal, kendati demikian masuk dalam RPJMN yang sudah satu langkah melangkahnya.

“Tugas kita mengawal, kalau sudah masuk RPJMN berarti sudah melangkah satu langkah, sekarang bagaimana caranya yang sudah masuk RPJMN bisa masuk ke dalam APBN, karena kalau sudah masuk APBN mesti dieksekusi,” tukasnya.

“Karena ini RPJMN, baru rencana karena itu belum cukup, yang kita butuhkan itu eksekusinya, tapi harus masuk APBN dulu,” lanjutnya.

Tak hanya itu, lanjut dia media ikut serta mendorong dengan memberikan kontribusi seperti ilustrasi ilustrasi potensi dari dampak pembangunan program strategis nasional itu.

“Kita dorong, berikan ilustrasi ilustrasi potensi dampak pembangunan dari situlah mesin pertumbuhan ekonomi akan jalan,” ujarnya.

Ia memaparkan, mesin pertumbuhan ekonomi ada 4 poin yang harus dilakukan, pertama net ekspor impor produk barang. kedua, goverment spanding atau pembelanjaan pemerintah ada APBN ada APBD, tapi itu tidak lebih dari 30 persen.

“Ketiga belanja masyarakat sehingga daya beli menjadi penting, dan keempat investasi kalau ada kawasan industri sadai dan jembatan bahtera maka akan muncul investasi dari berbagai pengusaha, karena mesin keempatnya jalan semua pertumuhan ekonomi akan tumbuh cepat di Babel,” paparnya. (Pra)