BANGKA BARAT, LASPELA– Bupati Bangka Barat, Markus melakukan dialog tanya jawab kepada masyarakat Desa Pangkal Beras Desa Kelapa Kabupaten Bangka Barat seputar permasalahan yang ada di desa tersebut pada kegiatan Pamong Desa di Kantor Desa Pangkal Beras Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat, Jum’at (22/2/2020)
Kepala desa tebing, Adi putra menyatakan apresiasinya kepada Bupati karena Bangka Barat banyak kemajuan-kemajuan dan rasa senangnya karena Bupati Markus sesekali memakai Bahasa Kampung berdialog dengan mereka.
Adi juga mengajukan beberapa pertanyaan yang langsung dijawab oleh Bupati Markus terkait Pengoptimalan Swasembada pangan yang dilakukan petani lokal, kopiah resam dan Lada/sahang.
” Banyak sawah di Bangka Barat, kalau dioptimalkan di Bangka Barat ini mungkin Bangka Barat bisa menjadi swasembada pangan. Kalau acara-acara seperti pamong desa ini kita pakai beras lokal, beras merah, beras darat. Jadi dari desa sampai ke Pemda kita pakai beras merah artinya petani rajin bertanam padi. Juga penggunaan Kopiah resam dari tingkat RT sampai Bupati makai kopiah resam artinya pengrajin kopiah resam dapat duit, juga menghindari pengangguran kaum hawa.
Adapun White papper (lada sahang kebunnya ada di Bangka Barat kami berharap, sahangnya juga ada di Bangka Barat bukan di Pangkalpinang, banyak potensi yang bakal dimunculkan,” harap Adi.
Menanggapi permasalahan tersebut, Bupati Markus memberikan solusi alternatif yang bisa dilakukan bersama.
” Saya ingin beras merah. Ini harus dimulai dari desa-desa karena tidak semua desa ada beras merah. Kopiah resam juga sudah kita himbau dari kalangan PNS dulu, mengingat bagi masyarakat harga resam lumayan mahal. Adapun Sahang Bangka Barat memang berkualitas bagus, kita lagi dorong supaya sahang ini tidak hanya dijual butir tapi digiling pakai brand kita baru dijual rencana sudah ada melalui disperindag,” urai Bupati Markus.
Pertanyaan lainnya dari perwakilan masyarakat desa Pangkal Beras, Marguna yang berharap dapat bekerja di pabrik yang berdiri didekat lokasi Desa mereka yang menyebutkan sampai saat ini hanya ada 5 orang pekerja yang diterima dari Desa mereka dari 75 yang mengajukan lamaran.
” Pertimbangan kawasan pabrik yang dekat desa Pangkal Beras untuk mengambil tenaga kerja dari Pangkal Beras. Tolong kepada pak Bupati, agar kami bisa bekerja, karena warga kami hanya 5 orang yang diterima dari 75 yang mengajukan lamaran kesana,” harapnya.
Bupati Markuspun berjanji akan segera mungkin melakukan dialog kepada pihak Perusahaan untuk mencari solusi terbaik dalam perekrutan tenaga kerja dari Desa tersebut.
” Nanti saya akan bicarakan dengan pihak PT, dan sebagaimana saya akan katakan kepada Investor yang masuk ke Bangka Barat, nanti tenaganya yang ada di Bangka Barat, kita pakai Bangka Barat semua,” janjinya.(is)