*Oleh : Sabpri Aryanto*
Sekertaris PW Pemuda Muhammadiyah Bangka Belitung
Pendidikan bukan hanya jembatan mencerdaskan bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bahkan pendidikan harus memberikan grand desain bakat dan ketrampilan yang harus dimiliki dalam menghadapi era digitalisasi revolusi industri 4.0 saat ini. Diera modernisasi saat ini generasi dituntut untuk melakukan dan menciptakan, artinya generasi saat ini harus memiliki karya yang banyak untuk ditunjukkan kepada dunia bahwa sumber daya manusia (SDM) kita mampu untuk bersaing dikanca internasional dengan berbekal kemampuan dan keterampilan yang dimiliki peserta didik.
Pendidikan merupakan bekal utama dalam kehidupan yang harus kita jalani maka dengan pendidikanlah kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk yang harus kita kerjakan dan mana yang boleh dikerjakan dan apa yang tidak boleh dikerjakan. Maka dengan pendidikan kita harus berlomba-lomba menuju kemajuan pemikiran gagasan yang membangun peradaban. Karena menurut Fazrul Rahman bahwa ilmu pengetahuan itu pada prinsipnya adalah satu yaitu dari Allah SWT. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan di dalam al-Qur‘an. Menurut al-Qur‘an semua pengetahuan datangnya dari Allah. Maka dunia pendidikan harus mampu menyeimbangi kebutuhan generasi baik pengetahuan, ketrampilan dan mengedepankan nalar moral dalam diri generasi tantangan.
Dunia pendidikan harus mampu menciptakan generasi yang berkarakter, pendidikan harus mampu menanamkan dan menghadirkan moral serta akidah yang kuat terhadap generasi emas (generasi tantangan). Seperti sudah kita ketahui bahwa hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak merupakan salah satu perkara terpenting yang sudah tertuang di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Maka Pendidikan sangat penting untuk menjaga kecerdasan generasi tantangan.
Harapan besar bangsa ini melihat keberhasilan generasi tantangan dalam menjalankan /menempuh pendidikan karena generasi tantangan harus mampu memberikan suatu jawaban dalam menghadapi tantangan pendidikan masa depan yang menuntut peserta didik agar mampu berpikir kritis, berkolaborasi, memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan berpikir kreatif serta memiliki ketrampilan digitalisasi dalam menyikapi perkembangan teknologi global saat ini.
Kunci dalam menghadapi tantangan perubahan jaman memang adalah dengan belajar. Maka generasi tantangan harus banyak belajar untuk memahami kreativitas dan produktivitas diera digitalisasi yang mengharuskan semuanya serba instan. Budaya inilah yang perlu dilestarikan, khususnya dalam lingkup dunia pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Diera globalisasi generasi tantangan juga harus mengedepankan posisi sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesamanya.
Bahkan berdasarkan rumusan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanl, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual,keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan. Maka sudah mencerminkan kepribadian generasi tantangan untuk memiliki keahlian, kreativitas dan ketrampilan dalam mempercepat persaingan era.
Konsep Paulo Freire tentang pendidikan yang membebaskan dan memanusiakan manusia untuk mencerdaskan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Artinya ada komitmen dan konsisten terhadap ide dan gagasan yang dibangun diatas realitas itu penting untuk menjadi dasar bangunan literasi kedepan dalam menumbuhkan gagasan intelektual generasi tantangan untuk menerima kondisi yang semakin memajukan semua lini.
Apalagi pernyataan Presiden pertama RI, Bung Karno yang menggelorakan tema besar “nation and character building” pernah berpesan kepada kita Bangsa Indonesia, bahwa tugas berat untuk mengisi kemerdekaan adalah membangun karakter bangsa. Membangun karakter bangsa harus merawat generasi tantangan menuju kemajuan dalam berpikir lebih maju.
Banyak konsep serta strategi gagasan tentang pendidikan yang semuanya untuk mewujudkan pendidikan yang relevan untuk dapat mengahasilkan orang-orang yang berpendidikan, sehingga menjadi generasi terdidik dengan pola pemikiran yang mengedepankan ketrampilan dan pengetahuan untuk generasi tantangan. Karena pendidikan itu untuk meningkatkan kualitas manusia, mencetak pekerja, mencetak mental dalam menghadapi perkembangan teknologi.
Semoga kedepannya dunia pendidikan menjadi jembatan mencerdasarkan generasi tantangan untuk menyeimbangi kebutuhan dunia yang serba digitalisasi, yang lebih mengedepankan nalar intelektual, kritis, kreativitas, inovatif dan produktivitas diera revolusi industri 4.0. lembaga pendidikan menjadi wadah/laboratorium keilmuan bagi generasi tantangan, baik kecerdasan spritual, sosial, budaya dan kritis terhadap perubahan daerah.(*)