SUNGAILIAT, LASPELA — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka, Iskandar memborong semua makanan yang dijual oleh salah satu penghuni lapas Bukit Semut Sungailiat saat meninjau air bersih di lapas tersebut, Selasa (18/2/2020).
Ia bersama dengan beberapa rombongan dari PDAM Tirta Bangka didampingi oleh Kepala Lapas Sungailiat langsung berhenti meninjau ketika melihat ada dua orang warga binaan menjual lauk dan nasi untuk penghuni lapas lainnya.
Tak tanggung-tanggung, seluruh makanan tersebut diborong habis oleh politisi partai PDIP itu dan kemudian diberikan kepada penghuni lapas di setiap blok.
“Ini untuk amal kita, jarang-jarang juga kita kesini jadi kita ingin buat mereka sedikit gembira,” ungkapnya.
Iskandar juga berencana akan membantu untuk membuat tutup dua sumur yang menjadi sumber air bersih bagi penghuni lapas sungailiat.
“Permasalahan lapas ini kesulitan air, tadi kita sudah lihat seluruhnya dan saya siap bantu untuk buat penutup sumurnya biar tidak kemasukan kotoran, jadi tetap bersih,” terangnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Bangka Suhendra yang juga hadir dalam peninjauan tersebut mengatakan akan turun untuk membuat instalasi air yang baru.
“Air PAM disini sebenarnya sudah 24 jam tapi pembagiannya saja yang tidak merata jadi ada yang tidak kebagian jadi akan kita perbaiki,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan akan langsung turun dan menargetkan dalam tiga hari air sudah lancar tersalurkan ke seluruh blok penghuni lapas sungailiat.
“Kita akan lakukan perejamaan pipa, kalau untuk jaringan air ini secara kasat mata kurang rapih dan tidak sesuai dengan pembagiannya karena pipa ini pembagiannya banyak tapi pipanya kecil, artinya kita harus perbaiki. Hari ini tim langsung turun, besok akan langsung eksekusi, dan tiga hari sudah selesai,” terang Suhendra.
Sementara itu, Kalapas Bukit Semut Sungailiat, Muhammad Akhyar mengatakan bahwa terdapat 415 orang penghuni lapas dan harus berbagi air bersih.
“Air bersih ini sangat penting untuk penghuni lapas, kalau kami (pegawai-red) bisa mandi di rumah sebelum kekantor tapi mereka tidak mungkin pulang dulu. Air ini kita gunakan juga untuk masak, wudhu dan keperluan lainnya,” ungkap Akhyar.
“Jadi kami menginginkan adanya sinergitas dengan pihak DPRD ini, terutama terkait pelayanan kepada masyarakat. Terlebih air adalah hal yang pokok bagi kehidupan, jadi kami tidak mungkin membiarkan persoalan air jadi persoalan yang luar biasa bagi kami,” ujarnya.(mah)