Romi’at : Pantai Radji Akan Dijadikan Lawatan Sejarah

BANGKA BARAT, LASPELA– Akses jalan menuju Pantai Radji dimana Peristiwa Perang Dunia ke II berlangsung yang memakan korban 22 orang Perawat Australia ketika di bombardir tentara Jepang masih sangat jelek penuh lubang.

Padahal jalan tersebut setiap tahun dilalui turis Asing Australia, baik Kedutaan Besar Australia maupun pihak keluarga Perawat Australia guna memperingati gugurnya Para korban.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangka Barat, Romi’at mengatakan akan mempelajari dan mengembangkan potensi pariwisata di sana.

” Memang yang menjadi masalah yang pertama kita harus melihat dulu status pantai ini karena menurut informasi yang saya dapat, katanya kawasan Hutan Lindung tapi tidak menutup kemungkinan bisa kita manfaatkan, baik oleh komunitas masyarakat atau pengusaha ataupun oleh Pemda, yang penting asal ada usaha untuk ingin mengembangkan ke sana,” Jelas Romi’at di Pantai Radji Muntok. Minggu, (16/2/2020)

Yang menjadi Prioritas diakui Romi’at terkait masalah akses jalan menuju pantai dan hal tersebut dikatakannya akan segera melakukan koordinasi kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pengembangan Pantai Radji ke depan. Apalagi setiap tahun wisatawan mancanegara selalu datang ke pantai ini.

” Harus dilengkapi dengan aksesibilitas, melihat kondisi jalan kita, memang itu tadi pengaruh dari masalah kawasan, tapi nanti kita akan coba bicarakan bersama – sama, karena jalan kan bukan kewenangan Pariwisata ya, di PU,” ujarnya.

Disebutkan Romi’at, tahun ini pihaknya dilibatkan melalui permintaan surat resmi yang dikirim ke Dinas, tidak seperti tahun sebelumnya.

” Memang tahun ini menjadi pengalaman bagi kami karena sebelum hari ini banyak telepon datang nanya kenapa seolah – olah Pemda, Pariwisata sampai nggak tahu dengan acara ini. Tapi memang begitu kondisinya karena mereka nggak mengundang kami. Kemarin kami minta pihak Australia, agar menyurati Pemda Bangka Barat biar kita bisa memfasilitasi,” jelasnya.

Untuk selanjutnya, Romi’at akan segera menyampaikan permasalahan tersebut kepada Pimpinan Daerah agar ditemukan jalan keluar terbaik, mengingat antusiasme masyarakat yang diketahuinya ingin hadir dan melihat para turis di Pantai Radji.

” Mungkin kayak lawatan sejarahlah gitu, kita kaitkan kesitu. Tapi untuk pengembangan destinasi, destinasi itu kan ada bidang tersendiri. Tapi kami akan sampaikan nanti ke Pimpinan Daerah untuk melirik lah, khususnya dari tikungan sana itu sampai kesini lah jangan sampai dibiarkan begini terus. Karena kalau melihat akses seperti ini orang malas juga. Tadi saya lihat banyak lho masyarakat yang pengen datang walaupun jauh, tapi kalau akses jalannya sudah bagus pasti mudah orang mau kesini,” sebutnya.(is)