Sosialisasi 4 Pilar, BPJ: Jangan Lengah dan Lemah Menjaga NKRI

PANGKALANBARU, LASPELA – Anggota Komisi VI DPR RI fraksi partai Golkar dapil Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Bambang Patiyaya (BPJ) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Desa Benteng, Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah, Babel.

Empat pilar kebangsaan tersebut yakni Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

Sosialisasi dihadiri oleh Wakil Ketua I DPRD Bangka Tengah yakni Batianus alias Aduk, serta 153 peserta seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan masyarakat umum.

Bambang mengatakan pentingnya mengimplementasi sosialisasi 4 pilar kebangsaan untuk menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara.

“Kita tidak boleh lemah dan lengah dalam menjaga NKRI, berita hoax penggunaan media sosial yang tak bertanggung jawab, dan sikap intoleransi. Karena dapat memicu terjadinya masalah dan konflik horizontal,” ujarnya di Bangka Tengah, Selasa (11/2/2020).

Ia berharap dalam sosialisasi empat pilar peserta lebih mengerti dan mensosialisasikan kembali kepada komunitas, dan masyarakat. Sehingga nilai-nilai Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari agar menjadi perekat kebangsaan.

Pasca menjelaskan empat pilar MPR RI kebangsaan, politisi Golkar itu juga melayangkan pertanyaan kepada peserta yang hafal apa itu pancasila.

Semoga pelaksanaan empat pilar ini diharapkan peserta dapat lebih mengerti dan mensosialisasikan kembali kepada komunitas, dan lingkungannya.

“Kegiatan sosialisasi empat pilar memiliki tujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UUD 45, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, serta ketetapan MPR RI,” ucapnya.

Sekaligus, lanjut Bambang Patijaya mudah-mudahan sosialisasi empat pilar ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat, pentingnya memahami serta menerapkan nilai-nilai luhur bangsa di kehidupan sehari-hari.

“Saya harap implementasi empat pilar terus disosialisasikan ke semua baik okoh masyarakat, tokoh agama, dan generasi muda. Agar masyarakat menjunjung tinggi sikap toleransi, gotong-royong dan menghargai suatu perbedaan,” tandas BPJ sapaan akrabnya.