Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Mengingat bawang putih yang masuk didatangkan distributor dari Palembang dan Surabaya, asalnya dari China masih aman untuk dikonsumsi.
“Karena bawang putih ini masuk ke Bangka Belitung sebelum virus corona ini mewabah. Namun ini masih aman untuk dikonsumsi,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Pemprov Bangka Belitung (Babel), Sunardi, saat menggelar konfrensi pers di ruangan kerja Wagub Babel, Senin (10/2/2020).
Ia menyampaikan, pihaknya sudah mendatangi distributor bawang putih di Pangkalpinang. Dari keterangan yang didapat, bawang putih tersebut sudah lama didatangkan dari China.
“Untuk stok, masih mencukupi untuk beberapa pekan kedepan, di Haji Awi ada satu ton, di Leo Hakim itu sekitar enam ton,” ujarnya.
Sunardi berharap, masyarakat Babel tidak perlu resah karena bawang putih ini masih aman dikonsumsi masyarakat dan persoalan stok akan dipikirkan oleh pemerintah, terkait kebijakan selanjutnya.
“Kita bukan stop impor, tapi melihat perkembangan ini, keterkaitan dengan kondisi pangan khusus yang didatangkan dari luar, karena di Babel ini banyak yang didatangkan dari luar, baik luar pulau maupun luar negeri,” ungkapnya.
Mengenai harga, diakui Sunardi, memang harga bawang putih lebih tinggi dibandingkan harga normal, namun harga ini sudah cenderung terjadi penurunan. “Sebelumnya Rp60.000 sekarang sudah turun menjadi Rp43.000 sampai Rp45.000/kg, mudah-mudahan harga ini bisa normal kembali,” cetusnya.
Sementara, Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah mengatakan Pemprov Babel menjamin stok bawang putih impor di gudang distributor mencukupi dan aman untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat di daerah itu.
“Saat ini stok bawang putih impor mencapai 10 ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” sebutnya.
Diakui Wagub, saat ini pasokan bawang putih impor ini mengalami penurunan, karena wabah virus corona di China yang merupakan negara pengekspor bawang putih ke Indonesia.
“Stok bawang putih yang ada sekarang ini didatangkan sebelum mewabahnya virus corona di China dan negara penghasil bawang putih lainnya,” tuturnya.
Menurut Wagub, dalam mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok khususnya bawang putih ini, pemerintah provinsi telah melakukan langkah-langkah seperti mengoptimalkan pengawasan stok dan harga di pasar-pasar tradisional.
“Kami bersama Satgas Pangan, BPOM dan instansi terkait lainnya melakukan peninjauan langsung ke gudang distributor, pasar moderen dan tradisional untuk memastikan stok dan harga bawang putih mencukupi untuk konsumsi masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan Bangka Belitung merupakan provinsi kepulauan yang masih mengandalkan pasokan kebutuhan pokok khusus bawang putih dari luar daerah.
“Saya berharap masyarakat tidak perlu resah, karena pemerintah telah melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi kekosongan stok dan lonjakan harga tinggi sebagai dampak dari mewabahnya virus corona ini,” tutupnya.(wa)