Oleh : Syahrullah, S.Kom.i.,M.Pd
Kopres MD KAHMI Basel / Ketum HMI Cabang Babel 2012
Memasuki Usia ke 73 tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) harus menjadi pelopor gerakan Islam rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam). Sejak berdirinya HMI 05 Februari 1947 lalu peran HMI sangat besar untuk kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam memberikan kontribusi nyata, karena spirit yang melekat pada setiap kader HMI lebih mengutamakan intelektual serta gagasan yang membangun, hal ini dicerminkan bahwa kader HMI diciptakan sebagai kader umat dan kader bangsa yang selalu melekat pada diri kadernya yakni iman,ilmu dan amal.
Refleksi HMI ke 73 tahun menjadi momentum mahasiswa sebagai pelopor gerakan Islam rahmatan lil alamin guna menyeimbangkan karakter bangsa yang harus melekat pada diri setiap kader, baik akidah, akhlak serta moral harus didahulukan guna terbinanya insan akademis, pencipta dan pengabdi sesuai dengan anggaran dasar (AD) HMI pasal 4 “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam, dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil, makmur yang diridhoi Allah SWT.”
Apalagi mahasiswa selalu notabenenya sebagai the agent of change (agen perubahan) dan the agent of development (agen pembangunan) artinya melakukan perubahan intelektual dan gerakan seusai dengan ajaran Islam (Iman, ilmu dan amal). Kader HMI juga harus mendapat up date pengetahuan dan transfer keilmuan dari bapak-bapak pendiri bangsa ini dalam memahami konteks wawasan kebangsaan dan keislaman.
Selain itu HMI juga harus reposisi gaya kepemimpinan serta memperkuat solidaritas guna mempertegas Identitas arah gerakan mahasiswa Islam kedepannya, arah nalar keislaman dan kebangsaan yang harus tetap melekat sebagai identitas gerakan HMI. Sesuai dengan tujuan mulianya untuk mewujudkan Masyarakat adil dan makmur yang di ridhoi Allah SWT, dengan semangat yakinkan dengan niat, usahakan dengan Ilmu, sampaikan dengan Amal, yakni yakin usaha sampai (YAKUSA).
Diera saat ini diperlukan desain konsep yang dapat menggambarkan semangat ideologis para kader HMI yang dapat menjawab kebutuhan tentang pentingnya daya tahan setiap kader dalam mengawal cita-cita perjuangan HMI, mempertahankan budaya intelektual, diskusi serta memberikan gaya kepemimpinan yang mencerminkan bahwa dirinya terlahir sebagai kader mahasiswa Islam terbesar di Indonesia dengan lebih mengedepankan akhlak mulia agar terwujudnya negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
HMI juga harus menghadirkan nalar komitmen keislaman, etos intelektual, independensi, dan keberpihakan kepada masyarakat banyak untuk mempertahankan eksistensinya serta mengembalikan pemikiran-pemikran HMI dalam lanskap-lanskap intelektualitas dan keislaman yang menjadi ciri khas pengkaderan HMI. Melihat konteks kehidupan berbangsa saat ini maka kader HMI harus menjadi pelopor gerakan Islam rahmatan lil alamin menghindari krisis moralitas bangsa Indonesia.
Sesuai dengan tujuan awal organisasi ini didirikan sangat jelas sekali, yakni: pertama, mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia. Dan kedua, menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam. artinya wawasan kebangsaan dan keislaman harus dikedepankan oleh setiap kader HMI di refleksi milad HMI ke 73 tahun ini yang menjadi tantangan besar HMI mempertahankan identitas dan eksistensi di kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kita juga berharap HMI tetap berdiri tegak sebagai organisasi kemahasiswaan yang memiliki karaktiristik intelektual, kritis, pembawa perubahan, moderat dan toleran serta memiliki wawasan keislaman yang sangat kuat melalui iman, ilmu dan amal. Semakin jelas identitasnya maka kita berharap kader HMI memperkuat akar Ideologi pengkaderanya sendiri, membawa HMI pada kemajuan intelektualitas dan organisasi. Karena NDP yang merupakan dasar perjuangan merupakan spirit memahami wawasan kebangsaan dan keislaman setiap kader HMI.
Semoga di milad ke 73 menjadi renungan bersama HMI untuk memperkuat dan memperkokoh nalar keislaman yang rahmatan lil alamin untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan bernegara jangan terjebak dengan konflik yang berkepanjangan. Mari berbenah dan saling membangun untuk membesarkan organisasi Islam terbesar di Indonesia ini dengan mencetak kader umat dan kader bangsa sesuai tujuan dirumuskan berdirinya HMI.