10 Persen Saham PT Timah untuk Babel Sebuah Keniscayaan

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Keseriusan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk mendapatkan hibah saham PT Timah Tbk sebesar sepuluh persen bukan hanya harapan saja.

Pemerintah Bangka Belitung telah melakukan berbagai usaha seperti memberikan usulan kepada pemerintah pusat dan melakukan rapat khusus dengan Komisi VI DPR RI yang membidangi BUMN seperti PT Timah Tbk, dengan harapan pemerintah pusat dapat mengabulkan hal tersebut.

Sebelumnya, Gubernur Erzaldi Rosman juga sudah melakukan talk show terkait hal ini melalui Studio Mini RRI, Sungailiat, Bangka Belitung di lantai 4 Kantor Gubernur Bangka Belitung. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan dukungan masyarakat Babel agar hibah saham PT Timah sebesar sepuluh persen dapat segara terealisasi. Sehingga percepatan pembangunan dapat terjadi untuk kesejahteraan masyarakat, ungkap Gubernur Erzaldi Rosman beberapa hari lalu.

Bersamaan dengan hal tersebut, salah seorang tim khusus gubernur yang membidangi percepatan pembangunan di Babel, Safari SNS mengatakan “Semua anggota DPR RI di Komisi VI mendukung keinginan Pemprov Babel, demi terwujudnya percepatan pembangunan di Babel,” ungkapnya dalam talk show di Studio Mini RRI, lantai empat, Kantor Gubernur Kep. Bangka Belitung, Senin (03/02).

“Tidak ada alasan pemerintah pusat menolak keinginan Pemerintah Provinsi Kep. Bangka Belitung untuk mendapatkan saham PT Timah sebesar sepuluh persen. Sama halnya dengan dengan profesi yang lain, seperti Freeport di Papua, PT Bukit Asam di Sumsel, PT Semen Padang, semuanya sudah mendapatkan saham 10 persen, kenapa PT Timah tidak?” ujarnya.

“Artinya tidak ada hambatan bagi sebuah provinsi untuk memperoleh saham pada BUMD yang beroperasi di wilayahnya. Apalagi PT Timah menguasai 1/3 wilayah Babel dan beroperasi sudah lebih dari tiga ratus tahun lamanya,” jelasnya.

Lebih jauh Safari menjelaskan, ada beberapa alasan untuk memperkuat kita mendapatkan hal ini antara lain, PT Timah sudah lama menambang di Babel, sehingga wajar masyarakat melalui Pemprov Babel atau BUMD mendapatkan saham sepuluh persen.

“Poin kedua, betapa sulitnya kita ketika membangun provinsi ini, atau pemkab yang lain berkoordinasi mengenai pembangunan, tiba-tiba kondisi yang diambil oleh PT Timah berbeda dengan keinginan provinsi, sehingga kebijakan pembangunan ini agak sulit dan banyak hal menjadi perlambatan pembangunan, poin selanjutnya hampir 100 persen wilayah IUP PT Timah berada di Babel, serta beberapa alasan lain, yang mendorong Babel untuk mendapatkan 10 persen saham tersebut,” ujar Safari.

Dalam acara talk show RRI program Babel Menyapa, Safari SNS menjawab dan menerima masukan dari pendengar RRI terkait masalah keinginan Pemprov Babel mendapat hibah saham dari PT Timah yang sepenuhnya untuk mempercepat pembangunan dan menyejahterakan masyarakat, karena selama ini hanya mendapatkan royalti sebesar tiga persen.

Pada kesempatan yang sama, Safari mengimbau kepada masyarakat Bangka Belitung untuk tidak perlu khawatir dengan menipisnya timah, karena kandungan logam tanah jarang atau mineral ikutan jauh lebih banyak daripada timah itu sendiri dan harganya lebih mahal, karena dibutukan oleh industri-industri teknologi tinggi.

Hal yang membanggakan masyarakat Babel menurut Safari, Babel memiliki torium, dari mineral ikutan timah. Kita dapat memanfaatkan torium untuk energi listrik dengan biaya yang sangat murah dan resiko sangat rendah. Ini membuat Komisi VI DPR RI ingin mengkaji cara untuk memanfaatkan torium.

Selain Tiongkok, tanah jarang hanya ada di Babel yang sekarang menguasai pasar dunia. Babel berharap, nantinya bisa memanfaatkan mineral ikutan timah yang mampu menyejahterakan masyarakat.rill/(wa)