Oleh: Jon Piter Wartawan Laspela
KOBA, LASPELA– Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangka Tengah diprediksi bakal seru, Partai Golkar dan PPP digadang-gadang sedang menyusun kekuatan untuk memajukan calon tangguhnya maupun memberikan dukungan pada calon lainnya.
Komunikasi politik antar dua partai besar ini tercium publik, hubungan pengurus partai di tingkat wilayah maupun daerah pun semakin mesra.
Dalam pertemuan tertutup Sekjen DPD II Partai Golkar Bateng, Wakil Sekretaris DPW PPP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), serta didampingi politisi Golkar dan PPP Bateng yang digelar di Kong Djie Coffee Koba pun sepakat dan berkomitmen membentuk Poros Baru menghadapi Pilkada Bateng 2020.
Politisi PPP Bateng, Apri Panzupi, mengatakan bahwa pertemuan kali ini bukan ujuk- ujuk melainkan merupakan buah dari diskusi- diskusi yang sering dilakukan antara Golkar dan PPP, ia menyampaikan bahwa tujuan pertemuan kali ini adalah untuk membangun chemistry antara Partai Golkar dan PPP, dan membentuk soliditas hubungan antara Golkar dan PPP menjadi Poros Baru yang memiliki kemungkinan menjadi poros tersendiri atau mengarah ke salah satu poros yang menurutnya sudah terkristalisasi ke dalam dua poros, yaitu Poros Didit Srigusjaya yang sudah mendeklarasikan diri untuk maju, serta Poros Ibnu Saleh yang sebagai petahana yang menurutnya akan ikut serta dalam Pilakada Bateng 2020.
“Kami sudah solid membentuk poros tersendiri, kami solid demi pembangunan Bateng kedepan, dan kami tadi sudah sepakat untuk melakukan kunjungan silaturahim ke Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) dalam waktu dekat, kalau yang lain kan sudah klaim memiliki kandidat, misalnya Pak Ibnu dengan koalisi parlemennya dan Pak Didit dengan Golden Ticketnya,” kata Apri.
Apri menambahkan bahwa PPP dan Golkar telah teruji secara elektoral saat Pileg 2019 dengan Golkar meraih hasil impresif di ketiga Dapil di Bateng, yaitu Dapil III oleh Pak Batianus dan Dapil I oleh Tasmin Tamsil, serta PPP yang memperoleh suara signifikan di Dapil II oleh Pak Subhan, dan ia mengungkapkan bahwa Golkar dan PPP memiliki sejarah yang patut diperhitungkan, yaitu tradisi selalu menang di Pilkada Bateng.
“Kami ingin menginformasikan ke publik alasan kami memilih pertemuannya di Kong Djie yang wilayahnya bisa dibilang wilayahnya Pak Batianus, bersama kami yang membawa sisi religiusnya, sebenarnya ini potret, gambaran bahwa kami, Golkar dan PPP, Insyaallah kami bisa berdiri bersama semua kalangan dan golongan masyarakat yang ada di Bateng,” ungkap Apri.
Apri mengharapkan bahwa poros baru ini mewakili keinginan masyarakat, dan ia menambahkan apabila ada teman yang ingin menjalin komunikasi sudah pasti harus menghubungi keduanya.
“Intinya kami tidak ingin dilobi terpisah, mulai hari ini kami akan selalu bersama dengan arah yang sama,” ucap Apri.
Sekjen DPD II Golkar Bateng, Suwanda, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan figur yang pada saatnya nanti akan diumumkan tergantung kearah mana poros baru ini nantinya.
“Intinya Golkar dan PPP ini tidak tertutup kemungkinan mengusung sendiri selain kedua poros itu, mereka hebat kita lebih hebat,” kata Suwanda.
Politisi Partai Golkar Bateng, Batianus, mengatakan bahwa Golkar dan PPP ingin membangun Bateng dengan kebersamaan dan bukan satu golongan atau kepentingan saja, dan ia menegaskan bahwa kehadiran poros ini untuk menyejukkan suasana menjelang Pilkada 2020.
“Saat ini kami bangun dulu gerbong Golkar dan PPP, kami membangun wadah untuk komunikasi bagi siapapun yang ingin melobi yang pasti tujuannya satu, yaitu untuk pembangunan Bateng yang lebih baik kedepannya,” ungkap Batianus.
Batianus menambahkan bahwa pertemuan ini telah mendapat izin DPD I Golkar Babel dan hasil pertemuan ini akan dilaporkan oleh Sekjen Suwanda untuk ditindaklanjuti.
Wakil Sekretaris DPW PPP Babel, Satriawan, menambahkan bahwa tahap pertama ini merupakan awal dari adanya potensi untuk menjadikan koalisi ini menjadi koalisi gemuk dengan rencana melakukan komunikasi dengan Partai Demokrat dan PAN.
“Ini kan baru Golkar dan PPP, berikutnya bisa jadi Demokrat dan PAN kita lakukan komunikasi, dan tidak tertutup kemungkinan partai- partai lainnya, ini bisa menjadi koalisi gemuk, dan apabila dipecah bisa 2 paslon jadinya, dan dengan komitmen ini peta politik sekarang jadi berubah,” pungkas Satriawan.(*)