Sepanjang 2019, Kabupaten Bangka Hasilkan 8.000 Ton Padi

SUNGAILIAT, LASPELA — Sepanjang tahun 2019 lalu, Kabupaten Bangka berhasil menghasilkan lebih dari delapan ribu ton padi dimana hampir empat ribu diantaranya merupakan hasil padi sawah.

Kabid Pertanian Dinas Pangan dan Pertanian Bangka, Cik Ona mengatakan rata-rata padi yang dihasilkan di kabupaten Bangka merupakan padi ladang.

“Rata-rata kita padi ladang, kalau sawah ada tapi memang tidak banyak. Maksimal satu hektar kita bisa menghasilkan empat ton padi tapi ladang lebih sedikit lagi, jadi rata-rata tiga ton per hektar,” ungkapnya, Jumat (31/1/2020).

Saat ini terdapat 2.948,41 hektar lahan sawah dan ladang yang tersebar diberbagai kecamatan di kabupaten Bangka, bahkan enam hektar diantaranya merupakan lahan bekas tambang timah.

“Lahan itu berdasarkan LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan), terakhir kita buka lahan sawah ini tahun 2016 lalu tapi tahun ini belum ada lagi,” tambah Cik Ona.

Meskipun demikian pihaknya akan memaksimalkan lahan yang sudah ada agar mencapai hasil yang optimal dengan mengajak petani untuk lebih fokus dalam menggarap sawah dan ladangnya.

“Kita akan mengajak petani untuk menggarap lahannya lebih maksimal, karena selama ini mereka menganggap padi ini hanya sampingan saja, mungkin ada kebun sawit, karet atau sahang. Sebenarnya satu tahun bisa sampai tiga kali panen tapi saat ini hanya dua kali saja,” terangnya.

Pihaknya juga menargetkan tahun ini jumlah produksi padi di negeri sepintu sedulang tersebut naik 13 hingga 15 persen dari hasil sebelumnya.

“Sekarang ini seharusnya sudah musim tanam tapi sudah ada beberapa tempat yang panen, april tanam lagi tergantung kondisi cuaca juga. Semuanya ini tergantung dari pengelolaannya, kalau fokus hasil produksi juga akan meningkat,” sebutnya.

Cik Ona juga mengatakan pihaknya bekerjasama dengan BMKG untuk mengetahui prediksi cuaca kedepan sehingga bisa mengambil tindakan untuk petani-petani di kabupaten Bangka.

“Memang sempat ada yang gagal panen karena kemarau panjang tahun lalu jadi tidak ada bulir padinya tapi tidak banyak. Kita juga akan tetap memberikan bantuan pompa air tahun ini untuk mengantisipasi terjadinya kesulitan air,” jelasnya.(mah)