Federasi Hukatan KSBSI Serap Aspirasi Buruh di Bateng

Oleh: Jon Piter Wartawan Laspela

KOBA, LASPELA– Federasi Kehutanan, Industri Umum, Perkayuan, Pertanian dan Perkebunan (Hukatan) Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) mengadakan dialog bersama buruh dan pekerja bertempat di Floreza Cafe, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng).

Ketua DPP Federasi Hukatan KSBSI, Mathias Mehan, mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini selain untuk penguatan organisasi dan konsolidasi dengan DPC, juga untuk mengedukasi masyarakat pekerja dan buruh agar memiliki wawasan tentang hak dan kewajiban mereka.

“Tujuan kita adalah untuk konsolidasi, membangun kerjasama dengan DPC, serta menjalin komunikasi bersama stakeholder yang ada di Bateng, sehingga kedepannya nanti kawan- kawan di Bateng dapat memperjuangkan hak- haknya dan meningkatkan kesejahteraan buruh di Bateng,” kata Mathias, Jumat (31/1/2020).

Mathias menambahkan bahwa menurut hasil riset yang mereka lakukan di tahun 2017, ditemukan banyak pelanggaran yang terjadi khususnya di sektor perkebunan, baik itu perkebunan Kelapa Sawit, Perkebunan Karet, dan lainnya, sehingga menurutnya hal tersebut harus diminimalisir karena berkaitan dengan kampanye internasional tentang pelanggaran Hak Asasi Masnusia (HAM) yang terjadi di perkebunan.

“Kami lebih concern ke perkebunan- perkebunan karena selama ini perkebunan itu sangat sulit untuk dijamah, bisa karena lokasi geografisnya yang jauh, serta letak pekerjaannya seperti seolah- olah tersembunyi, sehingga penting sekali bagi kita untuk dekat langsung dengan buruhnya, menggali tentang kondisi hubungan kerja mereka dengan perusahaan, untuk kemudian kita carikan treatment apa yang paling tepat untuk mengentaskan permasalahan- permasalahan mereka,” jelas Mathias.

Mathias menekankan bahwa Federasi Hukatan KSBSI bukanlah organisasi pembuat masalah, ia menjelaskan bahwa permasalahan itu sudah ada dan organisasinya hadir untuk membantu mencarikan solusi dalam mengatasi masalah tersebut dengan merangkul buruh, mengedukasi, serta mengadvokasi.

“Kami lihat masih banyak pelanggaran- pelanggaran yang terjadi, misalnya perusahan belum mendaftarkan pekerjanya pada BPJS Ketenagakerjaan atau BPJS Kesehatan, ada juga perusahaan yang mempekerjakan buruh harian lepas (BHL) selama bertahun- tahun tanpa ada kejelasan, atau pembayaran THR yang tidak sesuai aturan, dan masih banyak lagi permasalahannya, makanya kami hadir bukan membawa atau menciptakan permasalahan, tetapi kami mencarikan solusi agar permasalahan itu bisa diselesaikan,” ungkap Mathias.

Ketua DPRD Bateng, Me Hoa, yang menjadi pembicara pada seminar tersebut, mengatakan bahwa ia berterimakasih dan mengapresiasi pengurus pusat dan DPC Federasi Hukatan KSBSI yang telah memperhatikan buruh yang ada di Bateng.

“Saya mengapresiasi Federasi Hukatan KSBSI, mereka hadir guna mengawal hak- hak buruh atau pekerja yang selama ini mungkin belum optimal perhatiannya baik oleh perusahaan tempat mereka bekerja ataupun pemerintah, semoga dengan hadirnya organisasi- organisasi yang peduli tentang kesejahteraan buruh dan pekerja ini dapat bersinergi dan bekerjasama bersama kami pemerintah untuk bersama- sama meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita khususnya di Bateng,” ungkap Me Hoa.

Me Hoa juga mengingatkan para buruh dan pekerja perempuan agar tetap memperhatikan kesehatan mereka.

“Khusus untuk ibu- ibu pekerja tolong jangan abai dengan kesehatan, di satu sisi memang keadaan membuat kita harus membatu perekonomian keluarga, tetapi di sisi lain kita harus tetap sehat agar bisa melakukan pekerjaan rumah dan mengurus keluarga, apalagi ketika siklus bulanan tiba, idealnya suami atau pria memberikan perhatian khusus kepada perempuan supaya tidak bekerja pada hari pertama atau kedua,” harap Me Hoa.

Ketua DPC Federasi Hukatan KSBSI Bateng, Fernandes L. Keytimu, mengungkapkan komitmennya untuk membantu pekerja dan buruh dalam rangka memperoleh edukasi tentang hak dan kewajiban, serta akan membantu mencarikan solusi terkait permasalahan yang dihadapi buruh.

“Saat ini kita memiliki 563 anggota yang tersebar di sepuluh perusahaan, dan kami komitmen untuk mendampingi mereka, membantu mereka ketika mereka membutuhkan solusi tentang permasalahan mereka khususnya di bidang ketenagakerjaan,” pungkas Fernandes.(*)