Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Setelah menetapkan status Kesiapsiagaan dalam menghadapi kasus outbreak virus 2019-ncov, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan segera membentuk posko pemantauan.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mulyono Susanto saat memimpin pertemuan pelaksanaan rencana kontingensi di Ruang Pertemuan Dinkes Babel, Selasa (28/02/2020)
“Belum terdapat kasus virus 2019-n.cov di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga status kebencanaan ditetapkan pada tahap kesiapsiagaan. Prinsip operasinya adalah penguatan surveilans deteksi dini dan pencegahan,” jelas Mulyono.
Yang harus diperhatikan saat ini, lanjut Mulyono, menyiapkan masyarakat agar tidak panik. “Dinkes Babel segera menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan virus ini. Virus ini memang belum ada obatnya, tapi dapat dicegah,” ungkap Mulyono.
“Berbagai informasi penting akan disebarkan, baik melalui baliho, media massa, dan juga media sosial. Mulai dari pencegahan, gejala, hingga penanganan akan diinformasikan secara masif sehingga masyarakat dapat terhindar dari virus ini,” kata dia.
Selain itu, tambah Mulyono, kesiapan rumah sakit rujukan terus dipantau. “Menteri Kesehatan Republik Indonesia menetapkan dua rumah sakit rujukan untuk kasus ini, yaitu RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang untuk di wilayah Pulau Bangka dan RSUD Marsidi Judono untuk di Pulau Belitung. Pemprov Babel menetapkan RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno sebagai rumah sakit rujukan regional,” lanjutnya.
“Ketiga rumah sakit tersebut menyiapkan ruang isolasi beserta sarana dan prasana terkait penanganan virus 2019-n.cov. Dinkes Babel juga akan terus melakukan pemantauan dan persiapan logistik, termasuk obat-obatan, alat pelindung diri, dan lain-lain,” sebut dia.
Sementara Plt Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Pangkalpinang, Nuryanto menyatakan kesiapan dalam mencegah masuknya virus ini ke Babel.
“Kami meningkatkan pengawasan dengan memasang thermal scanner di dua bandara, yaitu Bandara Depati Amir Pangkalpinang dan Bandara HAS Hanandjoeddin Tanjung Pandan. Bandara di Pulau Belitung ini harus diperhatikan karena menjadi bandara internasional dimana terdapat beberapa penerbangan luar negeri,” terangnya.
Menurutnya, KKP menyiapkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan, yang akan menjadi salah satu petunjuk dalam mengidentifikasi masuknya virus ini. “Kartu ini akan diserahkan kepada penumpang dan ABK yang berada dalam penerbangan. Berdasarkan data ini, KKP akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit rujukan,” kata Nuryanto.
“Sampai saat ini, hasil pemantauan melalui thermal scanner belum terdeteksi kasus yang mengarah ke virus ini,” tutupnya.(wa)