SUNGAILIAT, LASPELA — Festival Harmoni Imlek 2571 yang digelar di Klenteng Amal Bakti Jalan Laut Sungailiat Bangka menghadirkan ragam budaya tradisi yang tumbuh berkembang di tengah masyarakat Bangka Belitung yang majemuk, yang melambangkan nilai-nilai toleransi dan keharmonisan umat beragama. Jumat (25/1/2020) malam.
Selain itu, kegiatan budaya agama ini juga merupakan satu diantara unggulan kegiatan budaya pariwisata Pemerintah Provinsi untuk menjadikan Bangka Belitung sebagai daerah destinasi wisata baik tingkat lokal, nasional, maupun internasional dengan pengemasan acara yang lebih kepada pelestarian budaya nilai tradisi kebudayaan lokal.
Ketua panitia pelaksana, Ahmadi mengatakan bahwa event tersebut merupakan kedua kalinya setelah sukses digelar pada awal 2019 lalu.
“Event ini merupakan event tahunan, dan ini merupakan yang kedua kalinya digelar di gelar. Dan kami sangat bersyukur karena event festival Harmoni ini sudah masuk kalender rutin tahunan pariwisata Kabupaten Bangka,” ungkapnya.
Asisten bidang perekonomian dan pembangunan Setda Provinsi Babel, Yanuar mengatakan bahwa event tersebut juga merupakan bukti nyata masyarakat Provinsi Bangka Belitung yang mampu menunjukan keharmonisan dan kerukunan dalam hidup umat beragama.
“Acara ini sangat lengkap, selain ada hiburannya, kerukunan umat beragamanya juga ada. Dan kami akan koordinasikan dengan pemerintah provinsi agar event ini juga di masukan kedalam kalender pariwisata provinsi,” ujarnya.
Untuk itu ia mengharapkan melalui Festival Harmoni Imlek ini mampu meningkatkan nilai-nilai toleransi dalam hidup ditengah masyarakat yang majemuk.
“Bangka Belitung ini mempunyai adat budaya yang bermacam-macam. Di satu sisi masyarakat Bangka Belitung ini masyarakat yang majemuk tetapi dalam menyelenggarakan kegiatan masyarakat kita ini baik pribumi maupun non pribumi menyatu,” terangnya.
Sementara itu Bupati Bangka, Mulkan mengatakan bahwa ini adalah salah satu cermin adanya suatu keselarasan terutama didalam menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat yang ada di Bangka ini, sehingga tidak adanya suatu perbedaan suku, ras, agama, dan budaya.
“Dan inilah salah satu kebanggan kami bahwa sampai hari ini kita tetap menjaga kesatuan dan persatuan kita, kita adalah Tong Ngin Fang Ngin Jit Jong, kita tidak pernah saling menghujat satu sama lain. Mari masyarakat mari kita jaga persatuan dan kesatuan kita, jangan sampai ada yang ingin memecahkan persatuan kita ini,” ungkap Mulkan.
Mulkan juga mengajak kepada masyarakat untuk secara bersama-sama menjaga serta melestarikan budaya-budaya lokal sehingga diharapkan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Bangka.(mah)