SUNGAILIAT, LASPELA — Hingga November 2019 lalu, jumlah tunggakan iuran peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Kabupaten Bangka mencapai Rp 23,7 Miliar, dimana dari angka tersebut Kecamatan Sungailiat menjadi penyumbang terbesar diikuti oleh Belinyu dan Pemali.
“Tertinggi itu Sungailiat sebesar 8,6 miliar, Belinyu 4,4 miliar, Pemali 2,5 miliar, Merawang 2,4 miliar, Mendobarat 2,3 miliar, Riau Silip 1,6 miliar, Bakam 900 juta dan Puding 696 juta,” ungkap Kepala BPJS Kabupaten Bangka, Muhammad Ali Rasid, Senin (20/1/2020).
Ia juga mengatakan dengan jumlah tersebut maka kabupaten Bangka tertinggi jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Bangka Belitung.
“Jumlah itu tertinggi dibandingkan dengan daerah lain se Babel, mungkin karena jumlah penduduk kita juga terbanyak, ada sekitar 16 ribu KK (kepala keluarga),” jelasnya.
Dari 16 ribuan KK yang menjadi peserta BPJS Kesehatan di kabupaten Bangka, lebih dari 300 ribu orang yang menunggak pembayaran.
“Ada 300 ribuan peserta yang menunggak pada tahun lalu. Mudah-mudahan tahun ini bisa menurun, kalau bisa tidak ada yang menunggak lagi,” harap Rasid.
Untuk meminimalisir penunggakan yang terus membengkak, lanjut dia pihaknya terus berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk taat dalam membayar iuran bulanan.(mah)