Oleh: Wahyu Fajarullah
GANTUNG, LASPELA– Para pelaku usaha kerajinan tangan khas Belitung mengalami penurunan omset hingga 50 % per hari pasca liburan sekolah dan tahun baru, Minggu (19/1).
Penurunan ini disebabkan menurunnya jumlah pengunjung atau wisatawan ke Pulau Belitung.
Para penjual souvenir kerajinan tangan khas Belitung seperti batu satam, cincin, gantungan kunci hingga makanan khas seperti terasi, lada dan Juga madu, menggantungkan usahanya pada masa musiman seperti masa liburan sekolah dan tahun baru.
Sandra Dewi (39) salah satu pelaku usaha souvenir khas Belitung ini mengatakan jika sedang masa liburan, omset penjualan bisa naik sampai 1 juta rupiah per hari bahkan lebih, tetapi jika dihari – hari biasa omset penjualan turun hingga 400 ribu perharinya.
“Ketika liburan nasional omset penjualan lumayan naik, minimal perhari omsetnya sampai 1 juta, tetapi kalau hari – hari biasa omset penjualan bisa sampai 1 juta kebawah minimal 400 ribulah,” ungkapnya.
Sandra Dewi yang sudah menggeluti usaha lebih dari satu tahun ini berharap agar pemerintah dapat mempromosikan wisata Belitung lebih bisa dikenal lagi, agar para pelaku usaha khususnya di pulau Belitung tidak tergantung pada hari libur saja.
“Ya harapannya agar pariwisata Belitung ini bisa dikenal lagi oleh banyak orang dan yang datang lebih banyak lagi supaya jualan (souvenir) kita tidak tergantung pada hari libur saja,” harapnya. (wah)