Uang Saku Atlet Silat Pra PON Asal Sungailiat Tak Bisa Dicairkan

Erlan : Atika Sudah Melakukan Tindakan Indisipliner

SUNGAILIAT, LASPELA — Atlet silat pra-PON Babel asal Sungailiat, Atika Putriani merasa haknya untuk mendapat uang saku dari KONI Bangka tidak disampaikan oleh Ikatan Persatuan Silat Indonesia (IPSI) Bangka.

Ia mengaku hanya dirinya yang tidak diberi uang saku tersebut selama ikut pra-PON beberapa waktu lalu.

“Saya sendiri yang tidak dapat uang saku, sampai sekarang belum ada kepastian uang itu kemana dan sama siapa,” ungkapnya, Rabu (15/1/2020).

Sebelumnya ia memang sempat tidak hadir bersama dengan atlet silat lainnya saat diundang oleh ketua IPSI Bangka karena harus berpamitan dengan senior-senior di Perguruan Silat Pulau Kelapa.

“Waktu itu memang seluruh atlet silat kumpul dan pamitan dengan ketua IPSI tapi saya tidak datang. Saya sudah kasih tau sama teman lainnya kalau saya tidak bisa hadir karena harus pamitan dengan perguruan,” tambah Atika.

Gadis 20 tahun itu mengira uang saku tersebut merupakan dari saku ketua IPSI Bangka namun setelah ditelusuri ternyata uang dari KONI Bangka.

“Saya sempat nanya ke teman dan pelatih siapa tau dititipkan ke mereka tapi tidak ada. Kata pelatih saya waktu itu ia tidak tahu menahu terkait uang itu,” tuturnya.

Atika juga pernah langsung menanyakan terkait uang itu ke ketua IPSI Bangka, Erlan namun hingga saat ini belum ada penjelasan darinya.

“Waktu pra-PON kemarin saya tanya ke ketua IPSI Bangka dan katanya mau datang dan nonton pra-PON jadi saya pikir nanya uangnya nanti saja kalau ketemu tapi ternyata tidak jadi datang,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua IPSI Bangka, Erlan mengatakan pihaknya memang tidak memberikan uang saku tersebut ke Atika karena IPSI menilai Atika sudah melakukan tindakan indisipliner.

“Atika ini sudah melakukan tindak indisipliner, ketika dibutuhkan ia tidak ada. Kita tidak butuh dihormati tapi kita mau dihargai saja,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan uang saku tersebut merupakan bentuk dukungan dalam membantu atlet pra-PON asal kabupaten Bangka dalam berprestasi.

“Mereka inikan sudah dibawah provinsi tapi kita ikut membantu saja memberikan uang saku ini. Tidak mungkin dari beberapa atlet tapi cuma satu saja yang tidak kita berikan,” tambah Erlan.

Untuk itu ia menginginkan agar Atika dapat menemuinya untuk memberikan penjelasan secara langsung secara tatap muka.

“Kita ingin dia datang ke IPSI dulu jangan lewat WA, kalau tidak ketemu di rumah saya atau di KONI juga tidak apa-apa. Saya mau dengar dulu penjelasan dari mulutnya langsung,” tegas Erlan.(mah)