Hilangkan Rasa Jenuh dan Munculkan Kreativitas, Dosen Stisipol P 12 Ajak Mahasiswa Nonton Film

Oleh: Mahfur Al Hasan

SUNGAILIAT, LASPELA — Film merupakan salah satu instrumen yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun diluar kelas. Penerapan metode pembelajaran seperti ini lebih disukai sebab dapat mengurangi kecenderungan adanya rasa bosan terhadap mahasiswa.

Salah satunya mahasiswa STISIPOL Pahlawan 12 kelas Ilmu Administrasi Negara Semester 1 menerapkan metode ini sebagai cara pembelajarannya.

Lebih dari 40 mahasiswa nonton bareng dan bedah film berjudul Brexit the Uncivil War yang baru dirilis tahun 2019 ini sebagai pertemuan penutup mata kuliah Pengantar Ilmu Politik.

Dosen pengajar mata kuliah Pengantar Ilmu Politik, Bambang Ari Satria mengatakan bahwa melalui metode belajar tersebut mahasiswa akan merasa rilex dan mudah dalam menyerap ilmu pengetahuan.

“Itu bagian dari implementasi merdeka belajar sehingga mahasiswa punya suasana baru dalam menyerap ilmu pengetahuan. Dengan demikian, mahasiswa merasa happy dengan metode belajar yang tak biasa tersebut, dan film berdurasi 1 jam 32 menit ini cukup memberi nilai edukasi bagi para mahasiswa,” ungkapnya, Sabtu (28/12/19).

Meski terkesan tak biasa, namun kata Bambang, hal tersebut merupakan salah satu inovasi dalam memberikan pembelajaran kepada mahasiswa untuk mempermudah pencapaian target pembelajaran.

“Kami selaku tenaga pengajar terus melakukan inovasi dan kreasi dalam media pembelajaran agar daya serap pengetahuan dan kompetensi serta capaian pembelajaran dapat dengan mudah dicapai,”tukasnya.

Bambang menambahkan, usai menonton film, para mahasiswa diberikan tugas untuk membuat resume dari film tersebut tentunya yang memiliki kaitan dengan mata kuliah Pengantar Ilmu Politik.

“Film ini menceritakan tentang strategi dalam kampanye dan berdemokrasi di era canggih ini dengan menggunakan big data dan algoritma. Kemudian setiap mahasiswa juga diminta untuk membuat resume dari film ini. Pembelajarannya sendiri bisa diambil dari jalan cerita yang berhubungan dengan mata kuliah Pengantar Ilmu Politik,” kata Bambang.

Pihaknya juga yakin bahwa belajar dengan menggunakan metode seperti ini dapat membuat mahasiswa lebih berperan aktif dalam belajar.

“Dapat dipastikan bahwa menonton membantu para tenaga pengajar untuk membuat mahasiswa berperan aktif dalam proses pembelajaran serta memahami makna tersirat maupun tersurat dari setiap tindakan atau watak dari setiap karakter dalam film yang mungkin sering dijumpai di dunia nyata,” pungkasnya. (mah)