Kapolres Basel Tinjau Kebun Karet Terendam Lumpur Tailing

Oleh: Nopranda Putra
*Kalau Tidak Bisa Dimediasi Akan Ditindak Tegas

TOBOALI, LASPELA – Terendamnya kebun karet milik pasangan suami istri Pariyadi dan Ernawati warga Sukadamai, Toboali, Bangka Selatan akibat imbas dari limbah TI dari salah satu tambang TI di sekitaran kebun membuat pasutri itu pasrah.

Pasalnya, tanam tumbuh batang karet unggul tersebut seharusnya sudah siap disadapkan, akibat dari terendam limbah TI itu Pasutri harus mengurungkan niatnya untuk menyadap karet miliknya yang sudah tanam tumbuh selama sembilan tahun lamanya.

Menanggapi hal itu, Kapolres Basel AKBP Ferdinand Suwarji didampingi Kasatreskrim AKP Albert Daniel Tampubolon turun ke lokasi untuk meninjau kebun karet yang terancam mati itu.

Dengan diguyur hujan cukup deras, tidak menyurutkan niat Kapolres untuk turun ke lokasi yang penuh dengan lumpur tailing di lokasi kebun karet tersebut.

“Prinsipnya kita akan bantu gimana caranya, kasihan juga dengan ibu tadi kebun karetnya terendam lumpur tailing,” kata Kapolres, Jumat (27/12).

Ia menyebutkan, pihaknya akan mencoba bantu mediasi terlebih dahulu antara pemilik TI dan pemilik kebun karet.

“Kita coba mediasi dulu, seperti apa atau damai walaupun bukan urusan polisi barangkali kita bisa bantu mediasi,” sebutnya.

Kendati demikian, lanjut dia kalau dalam mediasi tidak ditemukan solusi jalan keluarnya, Polres Basel akan melakukan penyelidikan dan akan bertindak tegas kepada pemilik TI.

“Kalau tidak bisa (mediasi,red), kita cari dengan cara penyelidikan dulu, ketegasan kita tetap tegas, tetap dengan upaya untuk penegakan hukum apabila ada celah disitu,” ujarnya.

Menurutnya, untuk mendalami permasalahan ini pihaknya akan memanggil pemilik kebun dan apabila hasil penyelidikan ditemukan kelalaian Polres Basel juga akan memanggil pemilik TI.

“Kita akan panggil bapak sama ibu (Pemilik kebun) tadi, dan kalau benar sumber dari tambang kita akan undang pemilik TI ini nanti perkembangan kita akan info,” tukasnya.

Hanya saja, jelas dia dari hasil penelusuran ke lahan kebun karet, memang terdapat sumber aliran limbah tailing dari beberapa sumber endapan.

“Tadi memang ada sumber yang ada disuatu tempat yang mengalir ke pohon karet, karena beda memang hasil dari hujan biasa dengan yang ada lumpur tadi disana cuma kita menyimpulkan dari tambang, kita akan perdalam lagi,” pungkasnya. (Pra)