Belum Ada Kepastian, Warga Balik Arah Tolak KIP

SUNGAILIAT, LASPELA — Hingga saat ini belum adanya kepastian kapan Kapal Isap Produksi (KIP) akan beroperasi di perairan laut Sinarjaya Jelutung dan Matras Kecamatan Sungailiat, hal tersebut malah justru membuat masyarakat berbalik arah yang tadinya mendukung atau pro berubah menjadi kontra.

Wakil ketua panitia kompensasi lingkungan Sinarjaya Jelutung, Hendra mengatakan selama ini masyarakat sudah heboh dan berharap dengan adanya KIP tersebut.

“Sekarang ini masyarakat sudah heboh dan selalu menanyakan ke kami kapan KIP ini masuk. Jadi kalau tahun ini tidak masuk juga, mendingan tidak usah masuk lagi,” ungkapnya saat ditemui awak media di kediaman Kaling Sinarjaya, Sabtu (21/12/19) malam.

Pihaknya sendiri sebenarnya menginginkan KIP tersebut langsung beroperasi saat Surat Perintah Kerja (SPK) sudah keluar dua minggu lalu, namun sayangnya hingga saat ini masih juga belum beroperasi.

“SPKnya mereka (PT Timah) sendiri yang buat jadi harusnya sudah masuk kecuali memang belum ada SPKnya. Semua sudah kami lakukan termasuk sosialisasi dan melakukan deklarasi, kita sudah mendukung tapi masih saja tarik ulur,” terangnya.

Untuk itu pihaknya berencana akan mendatangi kantor PT Timah untuk mencari kejelasan terkait kapan beroperasinya KIP di perairan Matras dan Sinarjaya Jelutung.

“Kita sudah gelisah, kadang masuk kadang tidak KIP ini. Jadi besok (Minggu, 22/12/19) perwakilan masyarakat sekitar 10 orang dulu akan datang dan menanyakan ke PT Timah. Rencananya kita mau langsung ketemu dirops (direktur operasional),” tambah Hendra.

Namun jika pertemuan tersebut tidak menemui titik terang, maka pihaknya akan melakukan aksi demo di depan kantor PT Timah keesokan harinya.

“Jika mereka tidak mengakomodir pertemuan nanti, kami akan langsung ke Polresta minta izin mengadakan aksi. Kita akan siapkan minimal 700an orang untuk demo,” tegas Hendra.

Ketua Panitia Kompensasi Matras, Fitri juga mengatakan hal yang sama. Pihaknya juga akan bergabung dengan lingkungan Sinarjaya Jelutung terkait aksi nanti.

“Kita akan ikut dalam aksi itu karena masyarakat Matras juga sudah banyak yang bertanya-tanya. Kalau memang tidak masuk, harusnya dari awal jangan dibuat ngambang seperti ini,” ungkapnya.(mah)