Oleh: Mahfur Al Hasan
SUNGAILIAT, LASPELA — Guna memperkaya pengetahuan serta skill mahasiswa agar mempunyai kualitas daya saing secara global, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi – Institut Bisnis Ekonomi dan Keuangan (STIE – IBEK) menggelar seminar dengan mengusung tema “Revitalisasi dan Observasi Dalam Meningkatkan KEK dan Pariwisata Babel”, di Hotel Pesona Bay, Sabtu (21/12/19).
Kegiatan tersebut terselenggara atas dukungan dari beberapa pihak antara lain Kadin Babel, Babel Peduli dan BPBD Prov. Babel.
Dalam sambutannya Ketua Kadin Babel yang diwakili oleh Wendo Irwanto, mengatakan bahwa visi misi Kadin Babel bersama STIE IBEK adalah mengangkat eksistensi kehidupan ekonomi di masyarakat. Untuk itu diharapkan para mahasiswa harus memiliki kemampuan baik dibidang akademis maupun non akademis.
“Perguruan tinggi juga memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter dan diharapkan mampu mencetak lulusan yang berkualitas sehingga mampu membawa bangsa Indonesia kearah yang lebih maju,” ungkapnya.
Dikatakan Wendo, sesuai dengan instruksi Presiden yakni menjadikan pariwisata sebagai leading sektor harus adanya sinergitas dari semua stakeholder terkait.
“Kearifan masyarakat Babel yang hari ini terus didorong oleh transformasi ekonomi from maining to tourism searah dengan kebijakan Nasional yakni menjadi pariwisata sebagai leading sektor yakni dapat ditempuh dengan langkah menjadikan Belitung sebagai Bali baru, penetapan KEK tanjung Kelayang, menyambut baik usulan dua KEK di Pulau Bangka yaitu KEK Lintas Timur dan KEK Tanjung Gunung dan menyambut baik usulan jembatan BATERA sebagai jembatan pembuka wisata Pulau Bangka,” tukasnya.
Sementara itu pembina STIE IBEK, Laurence A Manullang mengatakan Provinsi Bangka Belitung sendiri memiliki potensi wisata yang mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Paling sedikit ada 6 objek wisata di pulau Bangka dan 10 di Belitung yang bisa ditingkatkan sebagai destinasi dunia seperti Bali dan Danau Toba. Pantai Parai Tenggiri dan Pantai Pasir Padi dengan pasir putih yang indah dan bisa menikmati panas matahari dengan berbaring diatas pasir putih yang jauh lebih indah dari pantai, coba cobana beach di Rio de Jeniore Brazilia,” katanya.
Namun demikian, kata Laurence, jika tidak dipromosikan akan hilang. Menurutnya cara promosi yang paling tepat adalah dengan menggerakan para mahasiswa karena sudah terbentuk keilmuannya.
“Untuk memperkenalkannya perlu gerakan membangun pemandu wisata para mahasiswa sambil kuliah dengan melengkapi pengetahuan tentang daerah alam, budaya, religi dan adat istiadatnya. Kembangkan ide bersama dinas kepariwisatawan dan kembangkan ide satukan innovasi dengan investor dan laporkan pada kementerian pariwisata bantuan apa yang diperlukan, ada dua menteri di kementerian ini yang innovatif dan cekatan dalam mengambil keputusan,” jelasnya.
Selain wisata alam, Pulau Bangka juga memiliki wisata religi dan wisata budaya meliputi Tarian perang ketupat, Peh cun festival, Nganggung, Ceng Beng, pawai ta’aruf, Mandi belimau, dan permainan Barongsai yang wajib untuk dijaga kelestariannya. (mah)