Oleh : Indriani Sari
BANGKA BARAT, LASPELA – Topi atau penutup kepala berbahan dasar kain, kayu, ataupun daun-daunan tak asing kita dengar. Namun di desa Rambat Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masyarakat disana sudah berinovasi membuat topi berbahan kulit ikan Buntal.
Ikan Buntal yang diketahui masyarakat mirip ikan balon serta mengandung racun ini, kini diburu karena bisa mendapatkan nilai ekonomis.
Topi dari kulit ikan buntal ini dipamerkan dalam kegiatan Gebyar Pendidikan pada stand Kecamatan Simpang Teritip Kabupaten Bangka Barat di halaman SMPN 1 Muntok, Senin (16/12/2019).
Suwendi Susandi, seorang pengrajin dari topi Ikan buntal mengatakan kerajinan yang ia buat ini baru dimulai sejak awal tahun 2019.
“Kami mendapatkan ide dari internet dan keadaan warga di desa yang menggunakan ikan buntal sebagai pupuk dan kulit ikan buntal tersebut dibuang karena keras dan berduri, makanya kami coba olah,” ujarnya kepada Laspela.
Suwendi menerangkan untuk satu buah topi dibutuhkan beberapa ekor ikan buntal dengan proses pembuatan yang agak rumit namun dinilai sangat menyenangkan.
“Dengan menguliti ikan dan direndam dengan air cuka agar menghilangkan bau amis dan langsung dibentuk seperti topi atau peci kemudian dijemur dengan cara dibalik supaya ekor terbentuk bagus. Setelah kering dipernis dan diberi parfum,” jelasnya.
Karena respon masyarakat yang baik terhadap pembuatan topi ini dengan terjualnya beberapa topi dalam pameran ini, Suwandi mengatakan akan terus memproduksi selagi ketersediaan bahan ada.
“Untuk satu buah topi dibutuhkan dua sampai tiga kilo ikan, dengan kisaran harga jual Rp. 300 – 350 ribu per topi, topi ini tahan terhadap cuaca panas dan akan menjadi lemah jika terkena hujan dan basah,” jelas Suwendi.(is)