Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, Sabtu (14/12/2019) petang memimpin rapat terbatas dengan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bangka Belitung dan jajarannya, termasuk Balai Benih, Penangkar, Balai Sertifikasi Mutu Benih, dan PPL.
Rapat berlangsung di Rumah Dinas Gubernur Bangka Belitung, Air Itam, Pangkalpinang itu, dalam rangka mengevaluasi Pendistribusian Bibit Lada, Junjung Hidup, Pupuk Organik, dan Bibit Sawit tahun 2019.
Erzaldi dalam arahannya menjelaskan, rapat ini bentuknya evaluasi, apa kendalanya, dan bagaimana solusinya, supaya di tahun 2020 pendistribusian bibit sesuai standar operasional prosedur (SOP), sehingga kualitas bibit dapat terjaga.
“Sekarang saya ingin menyampaikan apa-apa kekurangan dan kendala–kendala pendistribusian di tahun 2019. Pertama, coba kita susun langkah- langkah agar mengirim bibit itu tidak pada saat musim panas. Boleh musim panas, tetapi harus berkoordinasi kapan hujan turun, karena Januari masih musim hujan. Coba cek, kira – kira melalui sistem e-katalok itu nanti mitra kita ini ada tidak tersedia bibit. Kalau tersedia bibit, apa berlaku refocusing kegiatan yang sudah kita lelang. Kalau mitra sudah siap, segera lakukan pendistribusian,” ujar Erzaldi.
Yang kedua, dikatakan Erzaldi, masalah junjung hidup, pengirimannya harus tepat waktu, dan harus sesuai SOP, untuk pupuk harus serentak dengan bibit, termasuk pengiriman bibit sawit.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bangka Belitung, Juaidi mengatakan, tahapan pendistribusian tahun 2020 sesuai rencana, sedangkan di tahun 2019 persiapan bibit dilakukan di awal tahun, sehingga mengalami permasalahan di dalam pendistribusian.
“Berbeda dengan penyediaan bibit di tahun 2020 yang sudah disiapkan di tahun 2019, insya Allah lancar, dan dapat di tanam tepat waktu,” ucap Juaidi.
“Permasalahan lain yang terjadi pada tahun 2019. Ada dua hal, Pertama, bibit disediakan di awal tahun. Kedua, kita diminta percepatan realisasi oleh kementerian, karena kalau tidak dipercepat anggaran kita direlokasi. Sebab, pemerintah pusat sedang mengejar realisasi itu,” tambah Juaidi.
Lebih jauh Juaidi menjelaskan, Lada menjadi prioritas unggulan nasional sejak tahun 2016 hingga 2024, karena Pemerintah Pusat ingin mengembalikan kejayaan rempah nasional, seiring dengan Program Pemerintah Provinsi Bangka Belitung mengembalikan kejayaan lada.
“Untuk memenuhi permintaan pasar, Bibit Lada yang akan dikembangkan di Bangka Belitung jenis Lada dari Bibit Petaling Satu, karena tingkat kepedasan lebih tinggi. Namun, ada sebagian yang sudah dikembangkan di Bangka Belitung, jenis Bibit Lada Nyelungkup,” imbuhnya.rill/(wa)