Oleh : Wina Destika
YOGYAKARTA, LASPELA – Dalam rangka memberikan pemahaman dan mendukung percepatan pembangunan ekonomi daerah di bidang Pariwisata, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menggelar Lokakarya Mendorong Pengembangan Pariwisata Babel ‘Curah Gagas dari Pengalaman ke Perencanaan’.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Mutiara Maliaboro, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (26/11/2019) itu, dibuka Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Babel, Darlan, mewakili Wakil Gubernur Babel, Abdul Fatah.
Lokakarya selama sehari mengusung tema “Mendorong Pengembangan Pariwisata Bangka Belitung” yang dihadiri Anggota DPD RI Dapil Babel, Ust. Zuhri Sazali, Darmansyah Husein, sejumlah Kepala OPD di Lingkungan Pemprov Babel, IKMB, IKPB, Tour and Travel, dan masyarakat Babel yang ada di Yogyakarta itu, mengetengahkan Pembicara, Rudy Mahardy Sekretaris Disbudpar Babel, Dr Ibrahim Fakultas Fisipol UBB, Tazbir Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Amir Panzuri dari APIKRI (Organisasi Perniagaan Berkeadilan). .
Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Babel, Darlan, mewakili Wakil Gubernur Abdul Fatah dalam sambutannya menjelaskan, pembangunan kepariwisataan merupakan salah satu sektor yang diatur dalam rencana Pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN).
Arahan pembangunan kepariwisataan yang ditetapkan dalam RPJPN tahun 2005-2025, disampaikan Darlan, mengatur bahwa kepariwisataan dikembangkan agar mampu mendorong kegiatan ekonomi dan meningkatkan citra Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, serta memberikan perluasan kesempatan kerja.
“RPJPN juga nengarahkan bahwa pengembangan kepariwisataan dilakukan dengan memanfaatkan keragaman pesona keindahan alam dan potensi nasional sebagai wilayah wisata Bahari, secara arif dan berkelanjutan, serta mendorong kegiatan ekonomi yang terkait dengan pengembangan budaya bangsa,” kata Darlan.
Lebih lanjut Darlan menguraikan, dalam kebijakan pembangunan provinsi, sektor atau bidang yang diprioritaskan untuk menyokong perekonomian daerah adalah kepariwisataan dan agropolitan.
Dengan pertimbangan tersebut, sambung Darlan, sektor yang paling ramah lingkungan dan memiliki dampak ekonomi paling luas selanjutnya dipilihlah pariwisata sebagai alternatif utama untuk menggantikan peran pertambangan.
Hal itu, ditambahkan Asisten Administrasi, seperti yang diatur dalam Peraturan Daerah nomor 7 tahun 2016, tentang rencana induk pembangunan kepariwisataan Provinsi Babel, dimana arah dan prinsip pembangunan kepariwisataan Babel adalah membangun destinasi pariwisata bahari dan budaya yang beridentitas lokal dan berdaya saing global untuk kesejahteraan masyarakat dan lingkungan berkelanjutan.
Dimana Provinsi Babel, masih dikatakan Darlan, memiliki berbagai potensi pariwisata yang beragam, baik berupa wisata alam, wisata budaya, maupun wisata buatan. Hal itu, sesuai Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional telah menetapkan Babel menjadi salah satu daerah yang termasuk dalam Destinasi Pariwisata Nasional.
Oleh sebab itu, sebagai daerah yang mempunyai potensi pariwisata yang kaya dan bernilai tinggi, ditegaskan Darlan, Babel mulai mengembangkan pariwisata, sebagai salah satu sektor andalan bagi peningkatan sumber pendapatan Asli Daerah dan penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan sebagai sektor yang ramah lingkungan.
“Pariwisata juga, diharapkan dapat menjadi penopang kehidupan masyaarakat yang saat ini masih mengandalkan pada sektor pertambangan,” ujar Darlan.
Pembangunan kepariwisataan, diungkapkan lebih lanjut oleh Asisten Administrasi Umum, perlu direncanakan dengan baik dan matang untuk jangka waktu panjang. “Perencanaan yang baik akan memberikan manfaat yang optimal bagi daerah, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat luas, sekaligus mengantisipasi dan meminimalisasi permasalahan yang sudah dan akan dihadapi dalam mewujudkan tujuan pembangunan kepariwisataan khususnya, dan pembangunan wilayah pada umumnya,” terangnya.
“Pelaksanaan Lokakarya ini, saya berharap dapat memberikan suatu rekomendasi untuk ditindaklanjuti dalam mendukung pengembangan industri pariwisata di Babel melalui peningkatan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata serta keragaman daya tarik pariwisata berdasarkan potensi lokal dalam rangka mendukung perekonomian daerah,” imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Lokakarya Pengembangan Pariwisata Babel, Joko Triadhi mengatakan, salah satu tujuan dari kegiatan ini, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata serta keragaman daya tarik Pariwisata berdasarkan potensi lokal, meminta masukan dari para stakeholder, untuk mengembangkan pariwisata yang sedang tumbuh di Babel.rill/(wa)