Oleh : Dinda Agus Tiantie.
PANGKALPINANG, LASPELA – Indonesia merupakan negara yang tercepat dalam perkembangan Universal Healt Coverage (UHC). ini dijelaskan Angga Firdauzie selaku Kepala Cabang BPJS Kesehatan, saat membuka giat Media Gathering, Selasa (26/11/2019).
Sebanyak 222.044.088 jiwa yang telah terdaftar pada program JKN-KIS hingga semester 5, September 2019 lalu. Menurut data dari tahun 2014 hingga 2018 UHC kian meningkat.
“Pada 2014 hanya 133 juta dan kian naik hingga 31 Desember 2018 sebanyak 208 juta yang dimana peningkatan total keseluruhan sebanyak 78.46 persen,” terangnya.
Sementara di Negara lain, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai UHC yang maksimal, Seperti Korea Selatan yang membutugkan waktu 12 tahun untuk mencapai 90.2 persen UHC dari populasinya.
“Sedangkan Jepang membutuhkan 36 tahun untuk mencapai 100 persen, Jerman yang katanya telah menerapkan sistem pelayanan kesehatan butuh 127 tahun untuk mencapai 87 persen,” terangnya.
“Sedangkan Indonesia hanya butuh 5 tahun untuk ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Untuk JKN-KIS sendiri diungkapkannya mempunyai kontribusi cukup besar dalam perekonomian negara, seperti Jasa Kesehatan Pemerintah JKN-KIS berkontribusi Rp57.9 triliun pada tahun 2016 dan diproyeksikan tahun 2021 Jasa Kesehatan Pemerintah menjadi Rp110 triliun.
“Penyerapan Tenaga Kerja pun pada tahun 2016 ialah 426 ribu dan jika JKN-KIS masih ada maka 2021 maka akan mencapai 1.25 juta,” terangnya.
Begitu juga dengan kontribusi lain, seperti kontribusi makanan dan minuman yang pada tahun 2021 akan berdampak 32.6 triliun dengan adanya perkembangan JKN.
“Ini merupakam kajian dari UI terkait kontribusi JKN,” ujarnya. (dnd)