Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Majunya Sofian AP sebagai peserta bakal calon (balon) bupati di Pilkada Bangka Selatan (Basel) 2020 semakin menguat dari kota sampai ke pelosok desa di wilayah bangka selatan. Ia mengatakan adanya dukungan dan dorongan dari berbagai elemen masyarakat Basel.
Seperti diketahui bahwa dirinya telah mengembalikan formulir pendaftaran untuk jalur partai politik, tentu ini adalah bentuk keseriusan. Langkah langkah yang diambilnya adalah wujud penghormatan dan penghargaan terhadap aturan-aturan yang telah diberlakukan pada setiap partai politik dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada kader internal partai yang juga berkeinginan untuk maju pada Pilkada Basel 2020.
“Keinginan untuk maju pada pilkada basel 2020 ini bukan hanya keinginan dan ambisi pribadi, apalah saya ini dengan keadaan sekarang, tetapi lebih kepada support dan dorongan dari para sahabat dan masyarakat. untuk dicalonkan sebagai orang nomor saru yakni sebagai calon Bupati Bangka Selatan (Basel).
Pengambilan dan pengembalian formulir, Sofian AP melalui jalur partai yang telah membuka secara umum telah dilakukan. “kita salut dan sangat menghargai partai politik yang sangat aspiratif terbuka memberikan kesempatan kepada putra putri daerahnya untuk memiliki kesempatan yang sama untuk diusung oleh partai sebagai calon kepala daerah, baik yang berasal dari internal maupun eksternal partai,” kata Sofian kepada wartawan, Senin (25/11) malam.
“Tentunya, lanjut dia ini langkah maju beberapa partai politik, khususnya yang ada di Bangka Selatan, walaupun kita tahu bahwa masih ada partai politik yang menutup diri, tentu hal ini juga kita hormati karena kebijakan mereka yang ingin mengusung kader internal,” ucapnya.
Ia juga menuturkan, bahwa tawaran dan saran untuk mengambil formulir juga telah diterimanya dari beberapa partai, maka dalam waktu beberapa hari kedepan dirinya akan mengambil formulir ke beberapa partai politik lain yang sistemnya terbuka dan aspiratif.
“Apabila mereka (parpol,) terbuka dan tidak tertutup terhadap bakal calon dari luar kader mereka, serta terjadi komunikasi yang baik, kemungkinan saya akan ambil formulir itu ada, tetapi tidak ujuk ujuk langsung ambil, tentu kita bangun komunikasi dulu dengan pengurus partai baik di kabupaten, propinsi maupun pusat” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, kekuatan financial bukan tolak ukur yang utama untuk maju sebagai calon bupati Basel, karena negeri ini dibentuk bukan untuk dijual. Jadi berhentilah berfikir bahwa masyarakat ini bisa dibeli, jangan rendahkan mereka, janganlah menghina dengan membanding bandingkan kekuatan financial bakal calon. Masyarakat kita sudah cerdas terhadap siapa yang pantas dan tepat mereka pilih. Sekali lagi hindari gaya mengkerdilkan para calon yang lain karena itu bukan syarat utama untuk maju dan memenangkan Pilkada Basel 2020.
“Tidak juga bahwa harus kuat isi tas, tentu itu bukan menjadi syarat utama, tetapi bagaimana popularitas bisa berbanding lurus dengan elektabilitas. Kalau sudah berani mengatakan siap maju tentu semua sudah menjadi pertimbangan, kita tidak bisa sepelekan orang lain hanya karena financial, begitu juga terhadap saya, janganlah saya selalu dihina karena hal semacam ini. Insya Allah saya siap karena setiap individu mempunyai cos politik yang berbeda-beda,” jelasnya.
Menurutnya untuk pemilihan Kepala Daerah masyarakat Basel sudah jeli, tidak mudah dibodohi atau diiming-imingi dengan sistem politik uang.
“Masyarakat kita sudah jeli, memang keadaan ekonomi kita tidak sama dengan orang lain, kita memang agak kurang tapi itu tidak membuat semangat kita kendor dan pesimis, kekuatan kita ada pada niat dan tekad untuk memajukan dan mensejahterakan Basel,” tandasnya. (Pra)