Oleh; Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Tidak beroperasinya Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Keposang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) sejak dibangunnya tahun 2017 lalu menjadi soroton Komisi 1 DPRD Basel.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana (DKPPKB) Basel, Supriyadi mengatakan salah satu kendala tidak berjalannya Pustu dikarenakan tidak adanya aliran listrik yang masuk ke Pustu Desa Keposang dan diputus oleh PLN lantaran menunggak iuran.
“Jaringan listrik mati sudah disampaikan komisi I dan akan kami cek. Namanya PLN jika tidak dibayar maka akan diputus dan hal ini segera kami eksekusi,” kata Supriyadi, Rabu (20/11).
Untuk menghidupkan kembali Pustu Desa Keposang, lanjut dia Dinkes sudah mengeluarkan SK satu orang tenaga medis untuk menjaga dan mengelolanya.
“Seharusnya sejak awal setelah berdiri sudah kami ingatkan segera di isi petugas, namun alasan kepala puskes kekurangan tenaga, tapi karena sudah jadi perhatian komisi satu, kami langsung sk kan petugas untuk menjaga,” sebutnya.
Hasil dari peninjauan Komisi I ke Pustu Keposang beberapa waktu lalu menemukan adanya keretakan pada bangunan Pustu desa Keposang, menanggapi temuan itu, Supriyadi berdalih kalau retaknya bangunan tersebut tidak ada disampaikan oleh komisi 1 pada saat pertemuan dirinya dengan Komisi 1 pada Selasa (19/11).
“Sejauh ini, kami belum dapat informasi ada bangunan yang retak, hanya kami dapat atensi untuk membersihkam semak yang ada di sekitar pustu,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Rayon PLN Toboali, Geri mengatakan belum mengetahui prihal pemutusan listrik Pustu Desa Keposang, namun setelah pemeriksaan Pustu Desa Keposang tidak terdata sebagai pelanggan.
“Negatif bang, tidak terdata ada pelanggan nama Pustu Desa Keposang, Kemungkinan besar belum pernah jadi pelanggan PLN,” jelasnya. (Pra)