Oleh : Dinda Agus Tiantie.
PANGKALPINANG, LASPELA – Masyarakat Bangka mungkin tak asing lagi dengan alat musik Dambus, ya alat musik petik tradisional melayu ini merupakan salah satu warisan Budaya yang mempunyai keunikan pada bentuk ujungnya yaitu dengan bentuk Kepala Rusa.
Zaroti merupakan salah satu seniman Dambus Bangka mengungkapkan, kepala Rusa, Kijang atau Kancil yang menjadi ciri khas Dambus yang hanya dimiliki Dambus melayu Bangka.
“Awalnya ini dibawa dari arab, pada zaman itu mereka menyebarkan agama islam, dakwah dari Dambus ini, lalu orang Bangka ini membuat versi Bangkanya, lalu terciptalah Dambus dengan kepala hewan-hewan tersebut, namun sekarang lebih familiar ke Kepala Rusa,” ujarnya. Selasa (19/11/2019).
Kulit yang dipakai pada Dambus pun merupakan Kulit Lutung, Kulit ikan Buntal dan Kulit Biawak, sehingga suara yang dihasilkan pun lebih mantap .
“Suara yang dihasilkan lebih mantap, nyaring dan bernada, namun sekarang sudah agak susah mencari itu, untuk itu kebanyakan diluar sana telah merubahnya dan hanya memakai triplek,” terangnya.
Tali senar yang digunakan merupakan tali pancing, dan dari 7 pengatur kunci dalam permainan Dambus terdiri 7 tali nada. “2 tali pertama ialah win, 2 tali kedua ialah gundah dan atasnya Bem,” ujarnya.
Pembuatan satu Dambus dijelaskannya haruslah terbuat dari satu pohon yang sama, dan tidak boleh terputus.
“Karena untuk menghasilkan kualitas Dambus yang tinggi,” tutupnya. (dnd)