Komisi I Temukan Tiga Permasalahan di Puskesmas Simpang Rimba

Oleh: Nopranda Putra

TOBOALI, LASPELA – Komisi I DPRD Kabupaten Bangka Selatan mamanggil kepala Dinas Kesehatan Bangka Selatan, Supriyadi dan Kepala Puskesmas Simpang Rimba pada Selasa (19/11) di ruang Komisi I.

Pemanggilan Supriyadi dan Kepala Puskesmas Simpang Rimba terkait adanya tiga keluhan warga Simpang Rimba yang akan direncanakan ruang rawat inap (ranap) di Puskesmas ditutup oleh pihak Dinkes Basel dan dipindahkan ke RS. Kreopanting Payung.

kondisi sarana dan prasarana rawat inap yang memperihatinkan dan air macet serta uang jasa Tenaga Kesehatan Sukarela tidak dibayar selama enam bulan.

“Setelah kami meninjau dan menindaklanjuti permasalahan di Puskesmas pada Sabtu, (16/11) lalu Kami menemukan tiga permasalahan yang seharusnya cepat diselesaikan oleh Dinkes,” kata Sekretaris Komisi I DPRD Bangka Selatan, Yogi Maulana, Selasa (19/11).

Menyikapi keluhan itu, Yogi meminta Dinkes Basel untuk cepat merespon dan mengambil tindakan tepat agar tidak jdi polemik kemudian hari.

“Sebagai wakil masyarakat khususnya perwakilan Dapil Payung Simpang Rimba, kami meminta hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah, karena Simpang Rimba juga bagian dari bangka selatan dan harus ada pemerataan pembangunan,” sebut Politisi muda Gerindra ini.

Selain itu, Komisi I juga menolak keras rencana Dinkes Bangka Selatan yang hendak menutup pelayanan rawat inap Puskesmas Simpang Rimba dan dialihkan ke RSUP Kriopanting.

“Penutupan rawat inap ini kami tidak setuju, mengingat selama rawat inap di Puskesmas tersebut berperan sangat penting untuk pertolongan pertama bagi masyarakat, khususnya Kecamatan Simpang Rimba,” pungkasnya.

Untuk itu, ia meminta Dinkes Basel untuk menindaklanjuti permaslahan ini DPRD Kabupaten Bangka Selatan, khususnya Komisi I telah memanggil Dinas Kesehatan untuk meminta menyelesaikan permasalahan ini.

” Dinas Kesehatan sebagai leading sektornya untuk cepat menyelesaikan masalah ini, dan juga tolong diperhatikan Tenaga Kesehatan sukarela yang enam bulan tidak mendapatkan pemasukan, TKS juga butuh operasional untuk kehidupan sehari-harinya, allhamdulillah selama enam bulan TKS masih bertahan membantu pelayanan kesehatan masyarakat Simpang Rimba dan tidak menutup pelayanan rawat inap karena dibutuhkan masyarakat,” sebutnya.

“Kami tegaskan lagi Simpang Rimba bagian dari Bangka Selatan jadi saya harap hal ini juga menjadi perhatian serius,” tegasnya. (Pra)