Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Petugas Penghubung Data dan Informasi, yang berlangsung selama dua hari pada tanggal 18 – 19 November 2019 di Sun Hotel Pangkalpinang.
Dengan dihadiri Inspektur Utama BKKBN, Drs. Agus Sukiswo, Kepala BKKBN Babel Etna Estelita, dan peserta dari kalangan Penyuluh KKBPK se-Babel.
Menurut Inspektur Utama BKKBN, Drs. Agus Sukiswo, AK., MM dalam paparannya mengatakan, bahwa untuk meningkatkan kapasitas petugas penghubung data dan informasi atau sering disebut penyuluh Keluarga Berencana (KB), jangan sampai ada laporan fiktif yang dilakukan petugas KB di wilayah Bangka.
“Jangan sampai saya menerima laporan tentang laporan fiktif, karena sudah kita temukan. Dan jangan sampai ada pungutan liar KB, tanda tangan Bidan dipalsukan, termasuk di Babel ini,” kata Agus.
Ia menyampaikan, bahwa untuk di Babel belum ditemukan hal tersebut, karena belum ada laporan. “Silahkan dilaporkan, bagi yang melaporkan pun jika yang terlapor diperiksa dan tidak terbukti, pelapor tidak dikenakan sanksi,” tegasnya.
Dijelaskan Agus, maka dengan begitu, sesama penyuluh KB bisa melaporkan kejadian seperti itu ke pihak BKKBN, jika ada hal-hal yang mencurigakan atau ditemukan. “Penyuluh KB harus bisa menjadi koordinator yang kreatif, inovatif dan komunikatif,” ucapnya.
Ia menambahkan, Penyuluh KB itu dalam penguatan integritas memiliki tanggung jawab publik dalam akuntabilitas keuangan dan kinerja, dan sebagai jabatan publik yang memiliki kompetensi teknis, kompetensi leadership, dan kompetensi etika.
Sementara, Kepala BKKBN Babel Etna Estelita mengatakan pada tahun 2017 BKKBN sudah menyandang Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terkait kinerja administrasi keuangan, program dan pembangunan zona integritas sedangkan ditahun sebelumnya BKKBN masih menyandang predikat WDP
“Sebelumnya BKKBN masih menyandang WDP namun diakhir 2016 Alhamdulillah BKKBN sudah menyandang WTP,” katanya.
Sementara, lanjut Etna itu untuk wilayah penugasan survey pendahuluan (WPSP) tahun 2019 sebesar 3,7 persen dan ditahun sebelumnya 2,2 persen. “Untuk WPSP tahun 2019 ini kita naik 15 poin yakni dari 2,2 persen menjadi 3,7 persen,” jelasnya.
Ia menambahkan, dari provinsi yang ada, Nilai SAKIP BKKBN Babel adalah B atau lebih baik dari tahun sebelumnya yang berada pada nilai C.
Dari 8 provinsi di Indonesia, Provinsi Babel disusulkan menjadi daerah efektivitas wilayah bebas korupsi. “Babel salah satu daerah yang termasuk dalam institusi perwakilan BKKBN yang dinobatkan predikatnya menjadi zona integritas wilayah bebas korupsi,” ungkapnya.
Etna yakin, tahun 2019 ini BKKBN Babel kembali meraih WTP dan akan berusaha lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya.(wa)