Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Faktor ekonomi menjadi alasan utama bagi orangtua untuk menjadikan anak sebagai penopang perekonomian dalam keluarga.
Tentunya ini dimanfaatkan bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan membujuk rayu orangtua agar dapat mengajak anaknya untuk ikut bekerja di luar daerah dengan status pekerjaan yang tidak jelas.
Sebagai predikat Kabupaten Layak Anak, Wakil Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid meminta seluruh elemen masyarakat Bangka Selatan untuk ikut berperan aktif dalam menjaga anak-anak terutama anak dibawah umur agar terhindar dari ekploitasi anak dan perdagangan manusia.
Ia mengatakan di Bangka Selatan dalam beberapa bulan terakhir ini banyak kasus yang melibatkan anak dibawah umur.
“Mari kita jaga anak-anak kita agar tidak terjerumus dalam lembah hitam, jangan menjadikan anak sebagai penopang utama dalam ekonomi keluarga, khususnya anak dibawah umur,” kata Riza kepada wartawan, Rabu (13/11).
Menurut dia, anak dibawah umur harus dalam pengawasan orangtua baik dalam berteman di sekolah maupun interaksinya di lingkungan tempat tinggal.
“Sebagai orangtua, kita jangan lalai dalam mendidik dan mengawas anak-anak kita terutama anak dibawah umur. Dan jangan mudah dibujuk rayu oleh oknum-oknum yang mau mengajak anak kita bekerja di luar daerah, apalagi dengan orang dan pekerjaan tidak jelas. Kita harus lebih teliti dan waspada,” tandasnya.
Sebagai Wakil Bupati, Ia menyayangkan adanya anak dibawah umur yang diperlakukan sebagai budak di lokalisasi Lingkup, Toboali. Ia berharap kedepannya Instansi terkait untuk lebih peka dan waspada terkait ekploitasi anak dan perdagangan manusia di Bangka Selatan.
Untuk itu, ia meminta instansi terkait untuk ikut aktif dalam memberikan edukasi kepada anak-anak dibawah umur maupun kepada orangtua agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Setiap sekolah-sekolah yang ada di Bangka Selatan untuk turut serta memberikan pendidikan kepada anak didik agar terus waspada terhadap iming-iming dari pihak manapun,” pintanya. (Pra)